Thursday 11 November 2021 - Konsultan Spiritual dan Seputar Dunia Mistik. Dunia Mistik Konsultan Spiritual dan Seputar Dunia Mistik. Beranda; Konsultasi; Ritual Khusus; Keilmuan; Profil Dunia Mistik
- Madu memiliki banyak khasiat kesehatan untuk manusia. Selain dikonsumsi secara langsung, banyak orang mencampurkan madu pada makanan atau minuman agar rasanya semakin nikmat. Madu dengan kualitas yang baik dapat bertahan lama. Bahkan, bahan pangan yang berasal dari lebah ini dapat awet selama bertahun-tahun jika disimpan dengan cara yang diberitakan pada Kamis 1/7/2021, berikut ini 5 cara menyimpan madu yang benar agar tahan lama 1. Simpan madu dalam wadah tertutup Dilansir dari The Spruce Eats melalui madu sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup, baik menggunakan wadah aslinya, wadah plastik, atau stoples tetapi, jangan simpan madu dalam wadah berbahan logam untuk agar tidak terjadi proses oksidasi. Baca juga Cara Tepat Menyimpan Kentang agar Tetap Segar dalam Sebulan 2. Jangan masukkan madu ke dalam kulkas Menurut Ketua Kelompok Tani KTH Sadar Tani Muda, Iyan Supriyadi, madu cukup sensitif terhadap suhu. “Pada suhu tertentu dia madu akan mengalami kerusakan. Makanya, penyimpanan madu itu enggak disarankan di dalam freezer atau di dalam kulkas,” kata Iyan yang juga seorang peternak lebah madu di Desa Bojongmurni, kaki Gunung Pangrango. Iyan menjelaskan, madu hanya cukup disimpan di tempat dengan suhu ruang yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembap. AssalamualikumHaidi video kali ini saya akan memberi tahu bagaimana tata cara menyimpan keris yang baik dan benar,tonton video ini sampai habis ya!Semoga viJangkrak KerisTata Cara Pemeliharaan dan Penyimpanan Keris Pusaka-Keris atau Wesi Aji kita istilahkan dengan Besi Aji atau Besi Pusaka, walaupun dalam penelitian modern kini telah diketahui bahwa besi pusaka itu sebenarnya bukan hanya terbuat dari unsur besi saja, tetapi juga unsur-unsur nikel, sedikit seng, carbon dll. Istilah Besi Aji atau Wesi Aji atau Besi Pusaka ini kita gunakan hanya untuk mempermudah pengertian pembaca, bahwa yang kita maksud adalah benda-benda pusaka warisan leluhur berupa keris, cundrik, tombak, keris patrem dll. Pokoknya benda pusaka berwujud senjata yang terbuat dari bahan Aji tidak sama dengan pisau biasa, parang, pahat, arit atau perkakas tajam terbuat dari logam lainnya, walaupun jenis barang tajam ini sama-sama terbuat dari logam. Wesi Aji seperti keris, tombak dll, dibuat oleh seorang Empu, bukan oleh pandai besi biasa. Wesi Aji merupakan benda seni yang adiluhung, bukan hanya dilihat dari tata lahirnya yang indah, tetapi juga "isi" nya yang merupakan warisan leluhur yang pantas kita rawat dan kita pelihara dan memelihara sebaik-baiknya segala benda warisan leluhur bukanlah perbuatan yang musyrik atau meduakan Tuhan. Tentu saja kita tak boleh mendewa-dewakan keris, tombak, cundrik dll. Tak boleh meminta apapun dari Besi Pusaka itu, karena jika hal itu dilakukan, berarti kita sudah tergelincir dalam perbuatan musyrik. Menyimpan keris dan benda-benda pusaka semacam itu, tentu berbeda dengan menyimpan benda-benda semacam pisau, pahat, gergaji dll. Benda-benda perkakas semacam pisau cukup kita simpan di tempat yang aman agar jangan digunakan untuk bermain-main oleh anak-anak karena berbahaya. Penyimpanannya cukup asal bisa memudahkan kita menggambilnya, kalau kita ingin menyimpan keris dan benda-benda pusaka lainnya yang berkatagori Wesi Aji, ada aturan dan tata caranya tersendiri. Untuk menyimpannya harus kita perhatikan hal-hal sebagai berikut Bila kita memiliki keris, perlakukan keris itu seolah-olah adalah manusia anggota keluarga kita. Kita harus menghormatinya sehingga Ia pun menghormati kita. Jangan memperlakukannya dengan tidak hormat, tetapi juga jangan terlalu mengistimewakan/jangan mengkultuskan keris, jangan menjadikan suatu bentuk mencium bau keris dan jangan menyimpan keris di sela-sela tumpukan pakaian, karena keris mengandung racun yang tidak baik untuk kesehatan dan uapnya juga bisa meracuni kita. Tempat penyimpanan harus di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan sebaiknya di tempat tertutup, seperti lemari dan yang semacam dengan terlalu sering melakukan jamasan/memandikan keris, karena dapat mengikis logam keris. Cukup sekali saja dalam setahun, bulan suro atau maulid atau sekali saja seumur hidup kita yaitu pada saat pertama kita memiliki keris itu. Selebihnya cukup kita minyaki saja setiap 3 6 bulan sekali supaya tidak memberi sesaji macam-macam. Cukup kembang telon atau kembang setaman kembang tujuh rupa sesuai budaya jawa. Lebih praktis kalau kita meminyakinya sendiri dengan minyak cendana merah yang mencampur dengan singger, cukup dua atau tiga kali dalam setahun. Bila tempat menyimpan keris diberi dasar kain berwarna hitam akan dapat menaikkan kekuatan dan SingerUsahakan untuk mengetahui sendiri keperluan keris kita. Walaupun perlu, tetapi jangan bergantung pada pendapat orang lain, walaupun perlu, tetapi jangan bergantung pada pendapat orang lain, walaupun dia seorang ahli kabatinan. Kita bisa tahu sendiri tetang karakter keris dengan menayuhnya sendiri. Manfaat lainnya adalah kita akan menjadi lebih mengerti mengenai keris kita dan secara psikologis kita dan si keris akan menjadi lebih yang baik untuk kita, akan menyesuaikan diri dengan kehidupan kita, dan tidak akan meminta perlakuan yang merepotkan kita. Bila keris itu meminta perlakuan yang aneh atau merepotkan kita, misalnya minta dibakarkan menyan, minta diberikan sesaji daging mentah, telor ayam mentah, darah ayam, dsb, berarti keris itu tidak baik untuk yang tidak baik atau tidak sejalan dengan kita sebaiknya jangan kita paksakan untuk kita miliki, supaya kita tidak terbebani oleh pangaruh kita tidak menginginkan keberadaan suatu keris dengan alasan pribadi atau pun alasan agama, jangan kemudian keris itu disepelekan dengan begitu saja, dibiarkan tersimpan di gudang, dikolong tempat tidur dsb. Apalagi dibuang lebih baik kita serahkan kepada orang lain yang mungkin lebih mengerti dan bisa merawat keris itu atau kita serahkan saja ke penyimpanan harus di tempat terhormat, artinya jangan di sembarang tempat, yang rasanya akan meremehkan. Tentunya kita tak akan menyimpan benda-benda pusaka warisan leluhur di dapur, kamar mandi dll. Terutama benda-benda seperti keris pusaka KerisSimpanlah keris di tempat yang bersifat pribadi, yang tidak sembarang orang boleh masuk ke dalamnya dan menjamah keris, misalnya kamar tidur, tidak di ruang tamu. Letakkan keris di tempat yang tinggi, tidak lebih rendah dari tinggi dada orang dewasa. Jangan di bawah, apalagi di lantai. Bila disimpan di lemar, letakkan di rak paling atas. Lebih baik kalau digunakan tatakan khusus untuk keris jangrak keris dan tidak ditempel atau digantung di dinding. Tempat penyimpanan harus bersih, dalam dunia pengetahuan modern, kita ketahui bahwa kekotoran debu dll, dapat menyebabkan benda-benda terbuat dari logam akan cepat penyimpanan harus kering tidak boleh lembab. Sebab udara yang lembab mempercepat proses oksidasi pada logam sehingga besi pusaka itu menjadi cepat kena penyimpanan harus diam, stabil, tidak sering terkena getaran, karena getaran-getaran yang terus menerus, dapat menyebabkan "pesi" menjadi longgar dan lama kelamaan lepas. Oleh karena itu, jangan menyimpan keris di kamar yang berdekatan dengan mesin diesel, generator, bengkel mobil dan tempat-tempat yang semacam itu. Menyimpan keris sebaiknya diletakkan pada posisi berdiri dengan ujung keris di bawah dan pegangannya di atas. Kalau hal ini sulit dilaksanakan, maka penyimpanan keris boleh miring, artinya tidak terlentang atau ada beberapa keris yang terasa agak longgar dari warangkanya, sehingga keris itu mudah di tarik ke luar. Keris yang longgar seperti ini, kalau kurang hati-hati bisa berbahaya karena kalau lepas dari warangkanya, bisa jatuh hingga patah atau bahkan mengenai kaki atau tangan kita dan bisa menyebabkan luka yang tak kita ingini. Untuk menghindari dari hal-hal yang tidak kita ingini. Cara pengamanannya adalah dengan mengikatkan sebuah pita kain yang mengikatkan sebuah pita kain.
Jakarta Cara menyimpan obat yang benar perlu untuk dipahami agar tidak sembarang meletakkan obat tersebut. Pasalnya, obat yang diletakkan dengan sembarang dan penyimpanan obat yang kurang tepat ternyata dapat berpengaruh terhadap kualitas dan keefektifannya. Obat akan berdampak buruk terhadap kesehatan kamu jika cara menyimpan obat yang benar tidak kamu perhatikan dengan baik. Wujud dari obat pun bermacam-macam, beberapa diantaranya yakni obat padat, obat yang berwujud kapsul, dan obat sirup. Perbedaan wujud ini yang membuat setiap cara penyimpanannya berbeda walaupun tidak siginifikan. 8 Manfaat Habbatussauda yang Jarang Diketahui, Bisa Untuk Turunkan Berat Badan 5 Beda Alergi Obat dan Efek Samping Obat, Kenali Gejalanya 6 Kesalahan Saat Minum Obat yang Berbahaya bagi Kesehatan Selain perlu memahami cara menyimpan obat yang benar, kamu juga perlu untuk mengetahui bagaimana cara membuat obat yang sudah kadaluwarsa. Pasalnya, seseorang kerap membuat obat yang sudah kadaluwarsa ini secara sembarangan. Alat medis ataupun obat memang memikiki cara sendiri ketika dibuang agar tidak disalahgunakan. Kebanyakan orang memilih kulkas untuk menyimpan obat, namun rupanya kulkas bukan tempat yang tepat untuk menyimpan obat. Oleh sebab itu penting untuk kamu memahami cara menyimpan obat yang benar agar tidak mengurangi kualitas dan efektivitas obat tersebut. Berikut merangkum dari berbagai sumber tentang cara menyimpan obat yang benar dan perlu dipahami, Senin 2/11/2020.Ilustrasi Mengonsumsi Obat-Obatan Credit menyimpan obat yang benar perlu untuk kamu perhatikan. Pada umumnya, setiap obat memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda. Ada obat yang membutuhkan suhu kamar sekitar 25 dearajat Celcius untuk penyimpanannya, namun ada juga obat yang membutuhkan suhu dingin dibawah 10 derajat Celsius untuk penyimpanannya. Penyimpanan di suhu yang berbeda dapat menyebabkan kerusakan komposisi obat di dalamnya. Kamu dapat mengonsultasikan tempat penyimpanan obat-obat tersebut pada apoteker tempat Anda membeli obat-obat tersebut. 1. Hindari Menyimpan di Kamar Mandi Cara menyimpan obat yang benar untuk obat padat yang pertama yakni adalah menghindari menyimpan obat padat di kamar mandi. Menyimpan obat di kamar mandi tidak disarankan, namun tak sedikit orang yang meletakkan kotak P3K di kamar mandi. Kamar mandi merupakan tempat yang lembab, terutama jika kamu sering menggunakan pemanas air. Air hangat yang menguap akan membuat daerah di sekitarnya juga menjadi semakin lembab dan berair, ditambah panas yang tinggi juga akan berpengaruh terhadap kualitas obat. Oleh karena itu, sebaiknya pasang atau letakkan kotak P3K di tempat yang kering dan sejuk. 2. Jangan Menyimpan di Dalam Mobil Cara menyimpan obat yang benar yang selanjutnya untuk obat padat yakni jangan menyimpan obat padat tersebut di dalam mobil. Mobil merupakan tempat dengan perubahan suhu yang sangat cepat. Apalagi setelah mobil diparkirkan di bawah matahari, biasanya kamu akan langsung mengatur pendingin agar bisa menghilangkan hawa panas. Ketika terkena paparan suhu yang berbeda, bahan kimia aktif dalam obat pun dapat berubah dalam bentuk molekul-molekul yang akan berpotensi mengakibatkan terurainya obat. Uraian inilah yang nantinya membuat obat menjadi kurang manjur. Jika ingin efektif, sebaiknya kamu menyimpan obat dalam sebuah tas atau kantung khusus dan masukkan ke dalam tas yang kamu bawa sehari-hari. 3. Jangan Memindahkan Obat Dari Bungkus Aslinya Cara menyimpan obat yang benar selanjutnya untuk obat pada yakni jangan memidahkan obat dari bungkus aslinya ke tempat lain. Wadah penyimpanan obat yang dijual di pasaran kerap dipilih untuk menyimpan obat karena sangat membantu bagi kamu yang harus menjalani pengobatan setiap hari. Sebaiknya kamu tidak memindahkan obat padat dari bungkus aslinya. Pasalnya ada beberapa obat yang tidak boleh dipindahkan ke wadah lain, salah satunya obat yang mengandung nitrat seperti obat untuk sakit jantung. Nitrat merupakan salah satu komponen dalam obat yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung serta melebarkan arteri dan vena di dalam tubuh. Nitrat bisa menguap ketika terpapar oleh oksigen, dampaknya akan membuat obat yang kamu konsumsi tidak dapat bekerja dengan baik. 4. Jauhkan dari Jangkauan Anak-anak Cara menyimpan obat yang benar agar jauh dari jangkauan anak-anak penting untuk diperhatikan. Pasalnya, anak-anak kerap mengganggu obat-obat yang menurutnya terlihat menarik karena warna obat yang unik. Biasanya, anak-anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, bukan mustahil jika nantinya si kecil tertarik dengan warna-warni obat lalu mulai membukanya dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal ini tentunya bisa berakibat fatal pada kesehatan Menyimpan Obat Sirup yang BenarIlustrasi obat batuk sirup iStockphoto via Google ImagesSelain obat padat yang perlu diperhatikan cara menyimpannya, obat sirup juga perlu untuk diperhatikan. Obat sirup berbeda dengan obat tablet / kapsul. Obat sirup yang belum digunakan dapat disimpan dan dipakai hingga masa expired yang tertera pada kemasan. Namun obat sirup yang sudah dibuka segelnya memiliki masa pakai yang berbeda-beda. 1. Tulis Tanggal saat Obat Pertama Kali Dibuka Cara menyimpan obat yang benar untuk obat sirup yang pertama yakni menulis tanggal saat pertama kali obat tersebut dibuka. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat sirup yang belum digunakan dapat disimpan dan dipakai hingga masa expired yang tertera pada kemasan. Namun obat sirup yang sudah dibuka segelnya memiliki masa pakai yang berbeda-beda. 2. Simpan Pada Suhu Ruangan 25-30 derajat celcius Cara yang harus diperhatikan selanjutnya yakni menyimpan obat sirup pada suhu ruangan 25-30 derajat celcius. Namun ada beberapa obat sirup yang mungkin perlu untuk disimpan di kulkas. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelumnya kamu bertanya saat membeli obat. 3. Jangan Menyimpan di Dalam Freezer Cara menyimpan obat yang benar selanjutnya yakni jangan menyimpan obat di dalam freezer. Sebaiknya simpan obat di tempat kering dan terlindungi dari sinar matahari langsung. 4. Tutup Botol dengan Rapat Cara menyimpan obat selanjutnya yang harus diperhatikan adalah menutup botol obat sirup dengan rapat. Hal tersebut tentunya agar kualitas obat sirup tetap terjaga dan tidak mudah Membuang Obat KedaluwarsaIlustrasi obat batuk mengetahui bagaimana cara menyimpan obat yang benar, selanjutnya kamu juga perlu memerhatikan bagaimana cara membuang obat kedaluwarsa. Obat-obatan yang dibuang ke dalam toilet akan larut dalam air dan mencemari sungai, danau, dan persediaan air bersih. Membuang obat kedaluwarsa di tempat sampah juga dapat membahayakan lingkungan, dan masih dapat ditemukan oleh anak-anak, hewan peliharaan dan bahkan orang dewasa yang sengaja ingin menyalahgunakan obat-obatan. 1. Titipkan Obat Kedaluwarsa Kepada Instansi Resmi Kamu bisa mengumpulkan obat-obatan yang sudah tak terpakai. Setelah agak banyak, bawa ke instansi resmi terdekat, seperti pabrik obat, apotik, rumah sakit, atau kantor polisi yang bertanggung jawab untuk menangani pembuangan obat secara resmi. Pihak-pihak tersebut akan melakukan pemusnahan rutin terhadap stok obat yang sudah kedaluwarsa. Setelah dikumpulkan, obat-obatan kedaluwarsa ini akan dibakar untuk melindungi lingkungan sekitar dari pencemaran obat. 2. Membuang Sampah Obat di Rumah Jika tidak ada instansi resmi di sekitar lingukungan rumah kamu, kamu bisa membuang obat-obatan tersebut di tempat sampah dekat rumah kamu dengan memerhatikan beberapa hal - Pertama, campur obat-obatan namun jangan menggerus tablet maupun membuka isi kapsul dengan substansi menjijikan, misalnya sampah makanan, debu, kotoran hewan peliharaan, atau ampas kopi. Salah satunya, hal tersebut bertujuan agar menghalangi orang-orang asing yang mungkin sengaja mencari obat untuk mereka gunakan sendiri. - Kedua, masukkan campuran sampah tersebut ke dalam tempat khusus seperti wadah kedap udara atau zip-top namun jangan gunakan kantung plastik kresek untuk menghindari kebocoran, dan taruh wadah tersebut di tempat sampah. - Ketiga, sebelum membuang botol obat atau kemasan obat kosong lainnya, selalu rusak tampilan fisiknya. Cabut atau coret stiker kemasan yang berisi data pribadi kamu, jika ada, dan gunting kemasan karton untuk membuatnya sulit dibaca. Hal ini bertujuan untuk mencegah pemalsuan kemasan atau isi ulang ilegal. 3. Membuang di Toilet Cara membuang obat kedaluwarsa selanjutnya yakni membuang obat kedaluwarsa di toilet. Beberapa obat resep yang mengandung zat yang dikendalikan, seperti opiat fentanyl, morfin, diazepam, oxycodone, buprenoprhine tidak boleh dibuang langsung ke dalam tempat sampah, karena metode ini mungkin masih memberikan kesempatan bagi anak atau hewan peliharaan untuk secara tidak sengaja menelan obat-obatan tersebut. Ada baiknya untuk teliti kembali sebelum benar-benar membuang beberapa obat-obatan lainnya seperti obat-obatan kemoterapi, yang dimana dilengkapi dengan petunjuk pembuangan khusus beserta lokasi dimana kamu harus membuangnya. Jika tidak dapat menemukan tempat pembuangan resmi, direkomendasikan untuk membuang obat-obatan seperti di atas dengan mengguyurnya ke dalam toilet segera setelah mereka tidak lagi digunakan. Beberapa tenaga pelayanan kesehatan dan ilmuwan tampak kurang setuju dengan metode ini atas alasan keamanan lingkungan. Namun, FDA berargumen bahwa obat-obatan seperti ini bisa berakibat sangat fatal hanya dengan satu dosis saja bagi orang awam yang tidak seharusnya mengonsumsinya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidaklah sedikit di antara kita yang menyimpan keris atau pusaka menjadi satu bersama-sama dengan pakaian di dalam lemari. Malahan terkadang tempat tersebut dengan sengaja di beri dengan bunga-bunga dengan maksud agar timbul aroma wangi. Dan menurut penulis, cara seperti ini sabenarnya tidaklah baik jika di lakukan. Mengingat bunga yang di