BagaimanaCara Menulis Resep Obat yang Baik dan Benar Bagaimana cara menulis resep obat Resep adalah permintaan tertulis oleh dokter kepada farmasis mengenai obat apa yang akan diberikan kepada pasien Resep penting dituliskan menggunakan pena dengan menyertakan nama si penulis WENI FEBRIANI Cara Menulis Resep yang Lengkap Preskripsi dokter sangat penting bagi seorang dokter dalam proses peresepan obat bagi pasiennya. Dokter dalam mewujudkan terapi yang rasional, memerlukan langkah yang sistematis dengan moto 5T Tepat obat, Tepat dosis, Tepat cara, dan jadwal pemberian serta tepat BSO dan untuk penderita yang tepat. Preskripsi yang baik haruslah ditulis dalam blanko resep secara lege artis. PENGERTIAN UMUM TENTANG RESEP Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek APA untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Resep yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku. Contoh resep yang benar Unsur-unsur resep 1. Identitas Dokter Nama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah dokter penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta jam praktek. Biasanya sudah tercetak dalam blanko resep. 2. Nama kota sudah dicetak dalam blanko resep dan tanggal ditulis resep 3. Superscriptio Ditulis dengan symbol R/ recipe=harap diambil. Biasanya sudah dicetak dalam blanko. Bila diperlukan lebih dari satu bentuk sediaan obat/formula resep, diperlukan penulisan R/ lagi. 4. Inscriptio Ini merupakan bagian inti resep, berisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan dan ditulis dengan jelas 5. Subscriptio Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat BSO dan jumlahnya. Cara penulisan dengan singkatan bahasa latin tergantung dari macam formula resep yang digunakan. Contoh – pulv. X – sol – pulv. No XX da in caps 6. Signatura Berisi informasi tentang aturan penggunaan obat bagi pasien yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat diminum obat, dl . Contoh tandailah tiga kali sehari satu tablet satu jam setelah makan 7. Identitas pasien Umumnya sudah tercantum dalam blanko resep tulisan pro dan umur. Nama pasien dicantumkan dalan pro. Sebaiknya juga mencantumkan berat badan pasien supaya kontrol dosis oleh apotek dapat akurat. TATA CARA PENULISAN RESEP Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia, resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 BAB III, pasal 10 memuat 1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter NSIP 2. Tanggal penulisan resep 3. Nama setiap obat/komponen obat 4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep 5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum LANGKAH PRESKRIPSI 1. Pemilihan obat yang tepat Dalam melakukan prakteknya, dokter pertama kali harus melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik pada pasiennya untuk menegakkan diagnosis. Setelah itu, dengan mempertimbangkan keadaan patologi penyakit , perjalanan penyakit dan manifestasinya, maka tujuan terapi dengan obat akan ditentukan. Kemudian akan dilakukan pemilihan obat secara tepat, agar menghasilkan terapi yang rasional. Hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih obat a. Bagaimana rasio manfaat dengan risiko obat yang dipilih b. Bagaimana keamanan efek samping, kontra indikasi obat yang dipilih c. Jenis bahan obat apa bahan baku, formula standar, bahan generik, atau bahan paten yang dipilih d. Pertimbangan biaya/harga obat Dengan mempertimbangkan hal di atas, diharapkan preskripsi obat dokter akan tepat berdasar manfaat, keamanan, ekonomi, serta cocok bagi penderita Untuk mewujudkan terapi obat yang rasional dan untuk meningkatkan daya guna dan hasil gunaserta biaya, maka seorang dokter perlu memahami kriteria bahan obat dalam preskripsi. Bahan obat di dalam resep termasuk bagian dari unsur inscriptio dan merupakan bahan baku, obat standar obat dalam formula baku/resmi, sediaan generik atau bahan jadi/paten Nama obat dapat dipilih dengan nama generik nama resmi dalam buku Farmakope Indonesia atau nama paten nama yang diberikan pabrik. Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan bahan aktif dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan obat yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak menjumpai adanya masalah. Contoh Apabila dalam terapi perlu diberikan bahan obat Paracetamol, maka dapat dipilih bahan baku ada di apotik, sediaan generik berlogo bentuk tablet atau sirup paracetamol atau sediaan paten Jumlah obat yang ditulis di dalam resep tergatung dari lama pemberian dan frekuensi pemberian. Parameter yang diperlukan untuk menentukannya adalah lama perjalanan penyakit, tujuan terapi, dan kondisi penderita. Jumlah obat dituliskan dengan angka Romawi untuk jenis sediaan jadi/paten Contoh Tab. Sanmol 500 mg no. X atau Tab. Sanmol 500 mg da X Bahan/sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan perundangan dapat dikategorikan a. Golongan obat narkotika atau O ct codein, morphin, pethidin b. Golongan obat Keras atau G atau K Dibedakan menajadi 3 – Golongan obat Keras tertentu atau Psikotropika diazepam dan derivatnya – Golongan obat Keras atau K ct amoxicil in, ibuprofen – Golongan obat wajib apotek atau OWA ct famotidin, al opurinol, gentamycin topical c. Golongan obat bebas terbatas atau W ct paracetamol, pirantel palmoat d. Golongan obat bebas ct Vitamin B1, Vitamin C Pada penulisan obat narkotika dan psikotropika/khusus jumlah obat tidak cukup hanya dengan angka saja, namun disertai dengan huruf angka tersebut, misal X decem dan agar sah harus dibubuhi tanda tangan dokter bukan paraf. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan obat di masyarakat. 2. Penetapan cara pemberian dan aturan dosis yang tepat a. Cara pemberian obat Obat diberikan dengan berbagai macam cara per oral, per rectal, parenteral, topical, dl . Hal yang diperlukan dalam menentukan cara pemberian obat – Tujuan terapi – Kondisi pasien – Sifat fisika-kimia obat – Bioaviabilitas obat – Manfaat untung-rugi pemberian obat Cara pemberian yang dipilih adalah yang memberikan manfaat klinik yang optimal dan memberikan keamanan bagi pasien. Misalkan pemberian obat Gentamicyn yang diperlukan untuk tujuan sistemik, maka sebaiknya dipilih lewat parenteral. NSAIDs yang diberikan pada penderita gastritis sebaiknya dilakukan pemberian per rectal. b. Aturan dosis dosis dan jadwal pemberian obat DOSIS Dosis yang ideal adalah dosis yang diberikan per individual. Hal ini mengingat bahwa respon penderita terhadap obat sangat individualistis. Penentuan dosis perlu mempertimbangkan 1 kondisi pasien seperti umur, berat badan, fisiologi dan fungsi organ tubuh 2 kondisi penyakit akut, kronis, berat/ringan 3 Indeks terapi obat lebar/sempit 4 variasi kinetik obat 5 cara/rumus perhitungan dosis anak pilih yang paling teliti Perhitungan dosis pada anak secara ideal menggunakan dasar ukuran fisik berat badan atau luas permukaan tubuh. Apabila dosis anak dihitung dengan perbandingan dengan dosis dewasa, yaitu dengan memakai rumus perhitungan dosis anak antara lain Young, Clark, maka perlu diperhatikan tentang ketelitian dari rumus yang dipakai. JADWAL PEMBERIAN Jadwal pemberian ini meliputi frekuensi, satuan dosis per kali dan saat/waktu pemberian obat. Dalam resep tertuang dalam unsur signatura. FREKUENSI Frekuansi artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan kepada pasien. Jumlah pemberian tergantung dari waktu paruh obat, BSO, dan tujuan terapi. Obat anti asma diberikan kalau sesak namum bila untuk menjaga agar tidak terjadi serangan asma dapat diberikan secara teratur misal 3 x sehari SAAT/WAKTU PEMBERIAN Hal ini dibutuhkan bagi obat tertentu supaya dalam pemberiannya memiliki efek optimal, aman dan mudah di kuti pasien. Misal Obat yang absorbsinya terganggu oleh makanan sebaiknya diberikan saat perut kosong 1/2 – 1 jam sebelum makan 1/2 – 1 h. obat yang mengiritasi lambung diberikan sesudah makan dan obat untuk memepermudah tidur diberikan sebelum tidur dl . LAMA PEMBERIAN Lama pemberian obat didasarkan perjalanan penyakit atau menggunakan pedoman pengobatan yang sudah ditentukan dalam pustaka/RS. Misalkan pemberian antibiotika dalam waktu tertentu 2 hari setelah gejala hilang untuk menghindari resistensi kuman, obat simtomatis hanya perlu diberikan saat simtom muncul dan pada penyaklit kronis misalasma, hipertensi, DM diperlukan pemberian obat yang terus menerus atau sepanjang hidup ITER! 3. Pemilihan BSO yang tepat Pemilihan BSO dalam preskripsi perlu dipertimbangkan agar pemberian obat optimal dan hargaterjangkau. Faktor ketaatan penderita, factor sifat obat, bioaviabilitas dan factor sosial ekonomi dapat digunakan sebagai pertimbangan pemilihan BSO 4. Pemilihan formula resep yang tepat Ada 3 formula resep yang dapat digunakan untuk menyusunan preskripsi dokter Formula marginalis, officialis aau spesialistis. Pemilihan formula tersebut perlu mempertimbangkan – Yang dapat menjamin ketepatan dosis dosis individual – Yang dapat menajaga stabilitas obat – Agar dapat menjaga kepatuhan pasien dalam meminum obat – Biaya/harga terjangkau 5. Penulisan preskripsi dalam blanko resep yang benar lege artis Preskripsi lege artis maksudnya adalah ditulis secara jelas, lengkap memuat 6 unsur yang harus ada di dalam resep dan sesuai dengan aturan/pedoman baku serta menggunakan singkatan bahasa latin baku, pada blanko standar ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm 6. Pemberian informasi bagi penderita yang tepat Cara atau aturan harus tertulis lengkap dalam resep, namun dokter juga masih harus menjelaskan kepada pasien. Demikian pula hal-hal atau peringatan yang perlu disampaikan tentang obat dan pengobatan, misal apakah obat harus diminum sampai habis/tidak, efek samping, dl . Hal ini dilakukan untuk ketaatan pasien dan mencapai rasionalitas peresepan PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER 1. Ukuran blanko resep ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm 2. Penulisan nama obat Bagian Inscriptio a. Dimulai dengan huruf besar b. Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi dalam farmakope Indonesia atau nomenklatur internasional misal ac. Salic; acetosal c. Tidak ditulis dengan nama kimia missal kali chloride dengan KCl atau singkatan lain dengan huruf capital missal clorpromazin dengan CPZ 3. Penulisan jumlah obat a. Satuan berat mg mil igram, g, G gram b. Sataun volume ml mililiter, l liter c. Satuan unit IU/IU Internasional Unit d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan angka Romawi. Misal – Tab Novalgin no. XII – Tab Stesolid 5 mg no. X decem – X e. Penulisan alat penakar Dalam singkatan bahasa latin dikenal C. = sendok makan volume 15 ml Cth. = sendok teh volume 5 ml Gtt. = guttae 1 tetes = 0,05 ml Catatan Hindari penggunaan sendok teh dan senok makan rumah tangga karena volumenya tidak selalu 15 ml untuk sendok makan dan 5 ml untuk sendok teh. Gunakan sendok plastik 5 ml atau alat lain volume 5, 10, 15 ml yang disertakan dalam sediaaan cair paten. f. Arti prosentase % 0,5% b/b → 0,5 gram dalam 100 gram sediaan 0,5% b/v → 0,5 gram dalam 100 ml sediaan 0,5% v/v → 0,5 ml dalam 100 ml sediaan g. Hindari penulisan dengan angka desimal misal 0,…; 0,0….; 0,00… 4. a. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi generik/paten yang beredar di pasaran dengan beberapa kekuatan, maka kekuatan yang diminta harus ditulis, misalkan Tab. Primperan 5 mg atau Tab. Primperan 10 mg b. Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dalam tube dari sediaan jadi/paten yang tersedia beberapa kemasan, maka harus ditulis, misal – Al erin exp. Yang volume 60 ml atau 120 ml – Garamycin cream yang 5 mg/tube atau 15mg/tube 5. Penulisan bentuk sediaan obat merupakan bagian subscriptio dituliskan tidak hanya untuk formula magistralis, tetapi juga untuk formula officialis dan spesialistis Misal No. X Tab Antangin mg 250 X Tab Novalgin mg 250 X 6. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian bagian signatura a. Harus ditulis dengan benar Misal pulv. atau b. Untuk pemakaian yang rumit seperti pemakaian ”tapering up/down” gunakan tanda usus cognitus = pemakaian sudah tahu. Penjelasan kepada pasien ditulis pada kertas dengan bahasa yang dipahami. 7. Setiap selesai menuliskan resep diberi tanda penutup berupa garis penutup untuk 1 R/ atau tanda pemisah di antara R/ untuk > 2R/ dan paraf/tanda tangan pada setiap R/. 8. Resep ditulis sekali jadi, tidak boleh ragu-ragu, hindari coretan, hapusan dan tindasan. 9. Penulisan tanda Iter Itteretur/ harap diulang dan Ne Iterretur/tidak boleh diulang Resep yang memerlukan pengulanagan dapat diberi tanda Iter n X di sebelah kiri atas dari resep untuk seluruh resep yang diulang. Bila tidak semua resep, maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang. Resep yang tidak boleh diulang, dapat diberi tanda NI di sebelah kiri atas dari resep untuk seluruh resep yang tidak boleh diulang. Bila tidak semua resep, maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang. 10. Penulisan tanda Cito atau PIM Apabila diperlukan agar resep segera dilayani karena obat sangat diperlukan bagi penderita, maka resep dapat diberi tanda Cito atau PIM dan harus ditulis di sebelah kanan atas resep. DOSIS OBAT DAN PENENTUAN RESEP DALAM PRESKRIPSI PENDAHULUAN Preskripsi dokter memerlukan ketepatan dosis obat yang diberikan dan pemilihan formula yang tepat pula. Calon dokter harus dapat memahami cara menentukan dosis obat dengan tepat dengan cara perhitungan yang benar dan harus memahami formula resep yang tepat digunakan untuk mewujudkan terapi rasional. DOSIS OBAT DALAM PRESKRIPSI Dosis tepat sangat dibutuhkan supaya efek dari obat optimal dan resiko efek samping sekecil mungkin. Besaran dosis terapi obat biasanya dicantumkan dalam rentangan/kisaran dosis, misalkan 250- 500 mg. Rentangan dosis ini menunjukkan kadar obat yang aman yang dapat diberikan dalam praktek pengobatan. Bila dokter memberikan dosis di bawah/ di atas dosis rentangan, maka dapat memberikan efek yang merugikan bagi pasien dan dapat menimbulkan pertanyaan bagi apotek yang menerima resep tersebut. Dosis obat dalam preskripsi adalah besarnya dosisi per kali untuk pasien dan mungkin dalam sehari dapat diberikan beberapa kali sesuai dengan frekuensi pemberian yang tertulis di dalam resep. Penentuan dosis tersebut didapatkan darai dosis terapi dosis lazim yang tercantum dalam literatur. Untuk dosis anak biasanya dicantumkan dengan misalnya 20-40 mg/kg BB/hari. Sehingga perlua adnya penentuan dosis yang cermat bagi anak. Ada beberapa obat yang mencantumkan dosis hanya untuk orang dewasa, sehingga bila obat itu akan diberikan kepada anak maka perlu perhituanan dengan membandingkan dengan dosis dewasa, dengan menggunakan rumus misalkan R. Clark, R. Young, dl CARA MENGHITUNG DOSIS ANAK Ada beberapa cara dalam menghitung dosis anak. Untuk itu, dipilih yang dapat menunjukkan pengetrapan dosis individual. Untuk obat-obat yang mempunyai rentang terapi sempit, maka memerlukan ketelitian yang tinggi dalam menentukan dosis untuk anak. Contoh Hitunglah dosis Amoxycil in untuk anak berumur 4 tahun dengan BB 17 kg Diketahui Dosis Amoxycil in anak di bawah BB 20 kg adalah 20-40 mg/kg BB/ hari diberikan dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Untuk dosis dewasa adalah 250-500 mg, diberikan tiap 6-8 jam. Perhitungan 1. Berdasarkan individual dengan ukuran fisik BB 17 X 20-40 mg = 340- 780 mg/hari Bila dipilih diberikan 3X sehari, maka dosis per kali pemberian = 113,33 – 226,67 mg 2. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Clark 17 X 250-500 mg = 60,71 – 121,43 mg/kali 20 3. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Young 4 x 250-500 mg = 62,5-125 mg/kali 16 4. Berdasarkan dosis dewasa dengan Tabel 5. Anak 4 tahun, BB 13,0-16,3 kg = 23% dosis dewasa = 57,5-115 mg/kali Hasil di atas menunjukkan bahwa cara perhitungan tersebut menghasilkan dosis yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi penyakit dan kondisi penderita, maka dokter dapat menentukan besarnya dosis per kali dan per hari dalam resepnya. Misalkan diputuskan memberikan amoxycil in per kali 125 mg Bila frekuensinya 3 kali sehari, maka dosis per hari adalah 375 mg. FORMULA RESEP Ada 3 formula dalam penulisan resep magistrlis, officinalis dan spesialistis. Faktor yang diperhatikan dalam penentuan jenis formula yang akan digunakan 1 ketepatan dosis, 2 stabilitas obat terjamin, 3 kepatuhan pasien, 4 kemudahan mendapatkan obat/sediaan, 5 harga terjangkau FORMULA MAGISTRALIS Formula ini dikenal dengan resep hal ini, dokter selain menuliskan bahan obat, juga bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan tergantung dari sediaan yang di nginkan. Oleh karena itu, penting sekali diperhatikan sifat obat, interaksi farmasetik, macam bentuk sediaan dan macam bahan tambahan yang dapat digunakan serta pedoman penulisan resep magistralis. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam formula magistralis 1. Bahan obat, sedapat mungkin menggunakan bahan baku. Penggunaan sediaan jadi/paten tablet, sirup, dl sering menimbulkan masalah baik dalam pelayanan misalkan tidak dapat halus, tidak homogen, dan tidak stabil maupun kerasionalan terapi antara lain perubahan formula sediaan, perubahan bioaviabilitas obat, perubahan absorbsi, penurunan konsentrasi obat. Pencampuran bahan yang lebih dari satu macam harus dipertimbangkan adanya interaksi farmasetik dan farmakologi dan rasionalitas obat. 2. Bntuk sediaan yang dapat dipilih meliputi serbuk pulveres dan pulvis adspersorium, kapsul, larutan solusio, infusa, suspensi, unguenta, cream dan pasta. 3. Penentuan bahan tambahan corrigen saporis, corrigen odoris, corrigen coloris, dan constituent/vehiculum. Contoh penyusunan resep formula magistralis 1. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2008 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011 menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan pulveres puyer sebanyak 10 bungkus, setiap bungkus mengandung paracetamol 120 mg. Puyer ini diberikan kepada Sari 2 tahun, 12 kg dengan aturan pakaibila panas diberikan 3 X sehari, tiap kali satu bungkus Caraminum chia seed yang benar akan memaksimalkan manfaat yang bisa kita dapat. Telah banyak kita bahas tentang manfaat chia seed di artikel sebelumnya. Sangat disayangkan jika kita belum bisa meraih manfaat chia seed dengan optimal. Oleh karena itu kita perlu tahu cara meminum chia seed yang baik. Berikut penjelasannya. Cara Minum Chia Seed

Preskripsi dokter memerlukan ketepatan dosis obat yang diberikan dan pemilihan formula yang tepat pula. Calon dokter harus dapat memahami cara menentukan dosis obat dengan tepat dengan cara perhitungan yang benar dan harus memahami formula resep yang tepat digunakan untuk mewujudkan terapi rasional. DOSIS OBAT DALAM PRESKRIPSI Dosis tepat sangat dibutuhkan supaya efek dari obat optimal dan resiko efek samping sekecil mungkin. Besaran dosis terapi obat biasanya dicantumkan dalam rentangan/kisaran dosis, misalkan 250-500 mg. Rentangan dosis ini menunjukkan kadar obat yang aman yang dapat diberikan dalam praktek pengobatan. Bila dokter memberikan dosis di bawah/ di atas dosis rentangan, maka dapat memberikan efek yang merugikan bagi pasien dan dapat menimbulkan pertanyaan bagi apotek yang menerima resep tersebut. Dosis obat dalam preskripsi adalah besarnya dosisi per kali untuk pasien dan mungkin dalam sehari dapat diberikan beberapa kali sesuai dengan frekuensi pemberian yang tertulis di dalam resep. Penentuan dosis tersebut didapatkan darai dosis terapi dosis lazim yang tercantum dalam literatur. Untuk dosis anak biasanya dicantumkan dengan misalnya 20-40 mg/kg BB/hari. Sehingga perlua adnya penentuan dosis yang cermat bagi anak. Ada beberapa obat yang mencantumkan dosis hanya untuk orang dewasa, sehingga bila obat itu akan diberikan kepada anak maka perlu perhituanan dengan membandingkan dengan dosis dewasa, dengan menggunakan rumus misalkan R. Clark, R. Young, dl CARA MENGHITUNG DOSIS ANAK Ada beberapa cara dalam menghitung dosis anak. Untuk itu, dipilih yang dapat menunjukkan pengetrapan dosis individual. Untuk obat-obat yang mempunyai rentang terapi sempit, maka memerlukan ketelitian yang tinggi dalam menentukan dosis untuk anak. Contoh Hitunglah dosis Amoxycil in untuk anak berumur 4 tahun dengan BB 17 kg Diketahui Dosis Amoxycil in anak di bawah BB 20 kg adalah 20-40 mg/kg BB/ hari diberikan dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Untuk dosis dewasa adalah 250-500 mg, diberikan tiap 6-8 jam. Perhitungan 1. Berdasarkan individual dengan ukuran fisik BB 17 X 20-40 mg = 340- 780 mg/hari Bila dipilih diberikan 3X sehari, maka dosis per kali pemberian = 113,33 – 226,67 mg 2. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Clark 17/20 X 250-500 mg = 60,71 – 121,43 mg/kali 3. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Young 4/16 x 250-500 mg = 62,5-125 mg/kali 4. Berdasarkan dosis dewasa dengan Tabel 5. Anak 4 tahun, BB 13,0-16,3 kg = 23% dosis dewasa = 57,5-115 mg/kali Hasil di atas menunjukkan bahwa cara perhitungan tersebut menghasilkan dosis yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi penyakit dan kondisi penderita, maka dokter dapat menentukan besarnya dosis per kali dan per hari dalam resepnya. Misalkan diputuskan memberikan amoxycil in per kali 125 mg Bila frekuensinya 3 kali sehari, maka dosis per hari adalah 375 mg. FORMULA RESEP Ada 3 formula dalam penulisan resep magistrlis, officinalis dan spesialistis. Faktor yang diperhatikan dalam penentuan jenis formula yang akan digunakan 1 ketepatan dosis, 2 stabilitas obat terjamin, 3 kepatuhan pasien, 4 kemudahan mendapatkan obat/sediaan, 5 harga terjangkau FORMULA MAGISTRALIS Formula ini dikenal dengan resep hal ini, dokter selain menuliskan bahan obat, juga bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan tergantung dari sediaan yang di nginkan. Oleh karena itu, penting sekali diperhatikan sifat obat, interaksi farmasetik, macam bentuk sediaan dan macam bahan tambahan yang dapat digunakan serta pedoman penulisan resep magistralis. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam formula magistralis 1. Bahan obat, sedapat mungkin menggunakan bahan baku. Penggunaan sediaan jadi/paten tablet, sirup, dl sering menimbulkan masalah baik dalam pelayanan misalkan tidak dapat halus, tidak homogen, dan tidak stabil maupun kerasionalan terapi antara lain perubahan formula sediaan, perubahan bioaviabilitas obat, perubahan absorbsi, penurunan konsentrasi obat. Pencampuran bahan yang lebih dari satu macam harus dipertimbangkan adanya interaksi farmasetik dan farmakologi dan rasionalitas obat. 2. Bntuk sediaan yang dapat dipilih meliputi serbuk pulveres dan pulvis adspersorium, kapsul, larutan solusio, infusa, suspensi, unguenta, cream dan pasta. 3. Penentuan bahan tambahan corrigen saporis, corrigen odoris, corrigen coloris, dan constituent/vehiculum. Contoh penyusunan resep formula magistralis 1. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011, menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan pulveres puyer sebanyak 10 bungkus, setiap bungkus mengandung paracetamol 120 mg. Puyer ini diberikan kepada Sari 2 tahun, 12 kg dengan aturan pakaibila panas diberikan 3 X sehari, tiap kali satu bungkus KeteranganAmbilkan paracetamol 120 mg dan sacch lactis secukupnya, campur dan buatlah menurut aturan puyer sebanyak 10bungkus, masing-masing bungkus mengandung 120 mg paracetamol dan sacch lactis secukupnya. Tandailah bila panas dapat diberikan 3 X sehari 1 bungkus Keterangan Ambilkan paracetamol 1,2 g dan sacch lactis secukupnya, campur dan buatlah menurut aturan puyer sebanyak 10 bungkus. Tandailah bila panas dapat diberikan 3 X sehari 1 bungkus 2. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011, menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan salep sebanyak 20 gram yang mengandung boric 5% serta menggunakan bahan dasar vaselin album. Salep ini diberikan kepada Tono 20 tahun dengan aturan pakaidiberikan 2 kali sehari, untuk obat luar Resep dengan formula ini berarti obat yang digunakan adalah obat generik dan tersedia dalan sediaan generik BPOM Depkes atau sediaan standar baku Formularium Indonesia. Dengan menggunakan formula ini, berarti dokter sudah tahu komposisi bahan aktif dan kegunaannya. Penulisan ini cepat dan sederhana serta harganya lebih murah. Contoh formula officinalis 1. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011, menulis resep dengan menggunakan obat batuk Potio nigra contra tussim, suatu formula standar dalam Formularium Indonesia dan diberikan kepada Bp. Tono dengan aturan pakaibila batuk dapat diminum 4 X sehari satu sendok makan, selama 10 hari Keterangan Dokter munggunakan formula standar dalam Formularium Indonesia. Komposisi obat tersebut Pot nigr. c. tuss. 300 ml Succus liquiritae 10 6 Sol anis 6 Aqua dest. Ad 300 ml Pemakaian 4-5 2. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011 menulis resep dengan menggunakan sediaaan generic berlogo salep mata Chlorampenicol 1% dan diberikan kepada Bp. Tono dengan aturan pakai 2 X sehari dioleskan pada mata kanan dan kiri, pagi dan sore Keterangan Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula standar dalam sediaan jadi generik berlogo. Komposisi obat tersebut Ungt. Ophth. Chlorampenicol 1%. Setiap gram salep mata mengandung 10 mg Chlorampenicol, berat tiap tube 5 gram FORMULA SPESIALISTIS Resep yang ditulis dengan formula ini adalah obat paten dari pabrik obat. Kadang pabrik obat membuat obat dengan berbagai sediaan, kekuatan, dan kombinasi obat. Bila penulisan resep ini kurang jelas atau tidak lengkap dapat mengakibatklan kesalahan dalam pelayanan di apotek. Contoh penulisan resep spesialistis 1. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret2011, menulis resep dengan menggunakan sediaaan paten Al erin expektorant 120 ml dan diberikan kepada dengan aturan pakai3 X sehari 2 sendok teh volume cairan obat yang diminum adalah 10 ml. 2. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2009 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011 menulis resep dengan menggunakan sediaaan paten kaplet Kalmoxicil in 500 mg sebanyak 20 biji dan diberikan kepada Bp. Tono dengan aturan pakai3 X sehari Keterangan Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula spesialistis dan menggunakan obat dengan anam paten. Bentuk sediaan sirup Komposisi Tiap kaplet Kalmoxicil in500 mg mengandung Amoxycil in trihidrat Selain sediaan tersebut, ada pula Kapsul 250mg, suspensi kering 125 mg/5 ml dengan kemasan botol 60 ml, suspensi kering 250 mg/5ml dengan kemasan botol 60 ml,injeksi serbuk1g/vial DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1976, Formularium Indonesia Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, Depkes RI Anonim, 1989, Informatorium Obat Generik, Depkes RI, Jakarta Ansel, Introduction to Pharmaceutical Dosage dan Febiger, Philadelphia Gan, Sulistia, dan Terapi, edisi ke-4, FK-UI, Jakarta Osol, Ansel, 1975, Remingtons’s Pharmaceutical PEFARDI JATIM, Pendidikan Berkelanjutan Ilmu Farmasi Kedokteran, PEFARDI, Murnajati Lawang, jatim, 1 november 2002 Keterangan Dengan resep tersebut, dokter menggunakan formula spesialistis dan menggunakan obat dengan nama paten. Bentuk sediaan sirup Komposisi Tiap 5 ml sirup berisi Gliseril guaiakolat 50 mg Natrium sitrat 180 mg Difenhidramin HCl 12,5 mg Fenilpropanolamin HCl 12,5 mg Kemasan Botol volume 60 ml dan 120 ml

Dokteryang menulis resep atau yang mengobati pasien; Pasien yang bersangkutan; Pegawai (pihak ketiga): kepolisian, kehakiman, kesehatan yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lembaga lain yang menanggung biaya pasien. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
Skip to content Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia, resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 BAB III, pasal 10 memuat 1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter NSIP 2. Tanggal penulisan resep 3. Nama setiap obat/komponen obat 4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep 5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum Contoh Resep RESEP 1 R/ pct 500 no. X S 2 dd 1 ac Artinya ambillah paracetamol dosis 500mg berisi 10 tablet yang jangan lupa diberikan dua kali sehari sebelum makan RESEP 2 R/ cefepime 250 mg syr fl S 2 dd cth no I artinya ambillah Cefepime satu botol yang dosisnya pake yang 250 mg/5mL, jangan lupa diberikan dua kali sehari satu sendok teh 5 mL RESEP 3 R/ tmp 10mg as mefe 100mg msf da pulv dtd no XV S 3 dd pulv I pc Artinya ambil Trimethoprim 10mg dan asam mefenamat 100mg, lalu campur menjadi satu dan bagi sebanyak 15 bungkus terus puyernya diminum 3 kali sehari setelah makan. Sumber Post navigation
Inidapat mencakup pembuatan daftar tercetak yang menjelaskan obat-obatan, dosisnya, dan cara penggunaannya. Daftar ini dapat disimpan dalam bagan pasien dan diberikan kepada pasien untuk membantu mereka melacak obat yang mereka gunakan dan memahami mengapa berbagai obat diresepkan. Beberapa pasien perlu obat mereka dikelola.
Sejumlah tenaga kesehatan, terutama dokter, wajib bisa menulis resep obat dengan benar. Untuk itu, bagi Sobat Vmedis yang berencana berkarir di dunia medis perlu tahu cara menulis resep obat sesuai aturan yang berlaku. Tidak ada salahnya jika Sobat Vmedis merujuk beberapa contoh penulisan resep obat di artikel ini sebagai Dalam Penulisan Resep Obat1. Identitas dokter2. Nama Obat3. Identitas PasienBlanko Resep ObatContoh Resep Obat1. Resep Obat Jadi Menggunakan Nama Generik atau Merek Dagang2. Resep Obat yang Perlu Diracik3. Resep untuk Alat Kesehatan AlkesSudah Paham dengan Contoh Penulisan Resep Obat Diatas? Kelengkapan Dalam Penulisan Resep ObatDokter biasanya menulis resep obat di secarik kertas sebagai upaya pemberian terapi untuk pasien. Setelah itu, pasien menyerahkan resep obat ke apotek, dimana nantinya apoteker akan mengambilkan obat atau meraciknya sesuai dosis pada resep. Pihak apotek bersedia memberikan obat apabila isi resep lengkap. Oleh karena itu, Sobat Vmedis harus jeli dengan bagian ini. Kelengkapan tersebut terdiri dari1. Identitas dokterIdentitas dokter terdiri dari nama, nomor SIP, alamat praktek, dan nomor telepon dokter. Selain itu, Sobat Vmedis juga harus mengisi nama kota/kabupaten serta tanggal pembuatan resep yang tertera di bagian atas. 2. Nama ObatPenulisan obat diawali dengan simbol R recipe yang artinya ambil resep. Lalu, tulis nama obat, dosis, bentuk, dan aturan pakai simbol S atau signatura secara lengkap dan jelas. Penulisan nama obat sebaiknya menggunakan nama latin maupun generik merek dagang. Selanjutnya, di bagian penutup beri garis dan paraf dokter. Untuk lebih jelasnya, Sobat Vmedis bisa menyimak di bagian contoh penulisan resep obat. 3. Identitas PasienIdentitas pasien Pro terdiri dari nama, usia, dan alamat. Sobat Vmedis perlu perhatikan usia dan berat badan pasien supaya apoteker bisa menyesuaikan dosis obatnya. Faktanya, dosis obat untuk anak-anak berbeda dengan orang dewasa maupun usia Resep ObatBlanko resep obat terdiri dari 3 bagian, yaitu informasi dokter/rumah sakit, kolom penulisan obat, dan identitas pasien. Bentuk blanko tersebut bisa saja berbeda-beda tiap dokter maupun rumah sakit. Tapi, 3 komponen tersebut wajib ada dalam blanko Vmedis dapat merujuk salah satu blanko resep yang digunakan di RS dr. Rivai Abdullah Palembang sebagai contoh penulisan resep Resep ObatJenis obat yang biasanya diresepkan untuk pasien diantaranya obat yang sudah jadi, obat yang perlu diracik, dan alat kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta UNS membagikan beberapa contoh penulisan resep obat berdasarkan jenisnya sebagai berikut1. Resep Obat Jadi Menggunakan Nama Generik atau Merek DagangR/ Hydrocortison krim 1% tube No IS _______________________ z Pro Anak T 5 th2. Resep Obat yang Perlu DiracikR/ Ceftix 10 mgEpexol 5 mgSalbutamol 0,425 mgLongatin 4,5 mgRhinofed 1/12 tabDexametason 1/5 pulv dtd no XV_____________________ z Pro anak 8 bulan3. Resep untuk Alat Kesehatan AlkesR/ Kassa steril box No. IS ue______________ z Pro Bp. Z 55 thSudah Paham dengan Contoh Penulisan Resep Obat Diatas? Sobat Vmedis bisa coba mempraktekkan contoh penulisan resep obat di atas supaya lebih familiar dengan resep obat ketika sudah terjun ke dunia kerja kesehatan. Selain itu, menggunakan contoh ilustrasi kasus pada pasien juga bisa membantu meningkatkan kemampuan menulis resep kenyataannya, setelah pasien mendapatkan resep obat, mereka perlu menebus obat tersebut di apotek. Rumah sakit atau fasilitas kesehatan publik biasanya sudah punya apotek sendiri. Sementara itu, pasien yang berobat melalui praktek dokter pribadi harus menebus obat ke apotek terdekat. Sobat Vmedis tidak perlu khawatir jika tidak punya waktu untuk ke apotek karena sekarang sudah ada software Vmedis. Aplikasi ini merupakan salah satu Software Apotek terbaik yang menawarkan kemudahan bagi pasien dan pengelola/pemilik apotek. Apotek Vmedis bisa membantu Sobat Vmedis mendapatkan informasi ketersediaan obat sekaligus mempermudah pemilik dalam mengelola apotek dari jarak jauh. Selamat mencoba! Penggunaanobat-obatan dengan swamedikasi yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dengan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai, namun jika dilakukan dengan benar dapat mendukung upaya pembangunan kesehatan oleh pemerintah, hal ini disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra

- "Perlu diketahui bahwa kondisi kamar tidur yang lembap tidak baik untuk kesehatan keluarga." Menurutmu, sudah benarkah penulisan kata lembap dalam kalimat tersebut? Jika belum, bagaimana penulisannya yang benar?Lembab atau lembap? Untuk mengetahui benar tidaknya atau baku tidaknya sebuah kata, salah satu cara yang bisa digunakan, yakni melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Ketika kita mencari kata lembab dengan huruf b dalam KBBI, hasil penelusuran mengarahkan kita pada kata lembap memakai huruf p. Dengan demikian, penulisan lembab yang benar ialah lembap memakai huruf p dan bukan b. Menurut KBBI, lembap artinya mengandung air tentang hawa dan sebagainya; tidak kering benar; atau tidak nyaring bunyinya. Baca juga Bagaimana Penulisan Terimakasih yang Benar?Jika melihat kembali susunan kalimat di atas, kalimat tersebut sudahlah benar. Karena kata lembap ditulis dengan huruf p. Kemungkinan besar, penutur bahasa Indonesia salah mengartikan atau mendengarkan pelafalan kata lembap. Sehingga mereka menganggap dan yakin bahwa kata lembap ditulis memakai huruf b. Padahal peniulisan yang benar ialah dengan huruf p. Dikutip dari buku Detektif Bahasa 2022 oleh Rifan Bilaldi, kemiripan huruf b dan p dalam bahasa Indonesia, dinamakan arkifonem. Arkifonem adalah hilangnya kekontrasan dua fonem yang berbeda pada posisi yang sama. Misalnya kata b dan p. Baca juga Kwitansi atau Kuintansi, Mana Penulisan yang Tepat? Beberapa kata yang juga mengalami arkifonem selain lembab dan lembap ialah jawab dan jawap, serta sebab dan sebap. Kesimpulannya, penulisan lembab yang benar ialah lembap. Dengan demikian, kata lembap adalah bentuk baku dari kata lembab. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Prinsip5 benar dalam pemberian obat. a) Benar pasien. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk.
Tulisan dokter di kertas resep identik dengan susunan huruf sulit dibaca dan hanya bisa dibaca oleh apoteker atau tenaga medis lain. Padahal, cara membaca resep dokter sebetulnya bisa Anda pelajari, lho. Bagaimana caranya? Dalam resep, dokter biasanya menuliskan nama obat yang harus Anda bawa pulang beserta dosis dan cara pemakaiannya secara spesifik. Tak hanya itu, dokter juga akan menulis banyaknya obat yang diresepkan. Bahkan kadang kala, obat tersebut bisa ditebus kembali jika keluhan Anda masih berlanjut. Resep dokter antara lain memuat informasi tentang dosis obat. Orang awam biasanya bingung bukan hanya karena tulisan dokter yang tidak terbaca, tapi juga adanya singkatan dalam bahasa Latin. Penggunaan bahasa Latin ini memang ditujukan agar informasi resep lebih singkat, padat, dan tidak sembarangan diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan pedoman Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM RI, resep obat harus memuat informasi mengenai pasien, pengobatan yang diberikan, serta nama dokter yang menuliskan resep. Biasanya, Anda bisa melihat informasi mengenai nama obat, bentuk sediaan, cara dan aturan penggunaannya, serta jumlah satuan pada resep obat. Ketika melihat resep dokter, Anda juga mungkin akan menemukan beberapa singkatan atau simbol dengan arti tersendiri. Berikut ini beberapa singkatan dalam resep dokter yang digolongkan ke dalam beberapa kategori 1. Frekuensi penggunaan obat ad lib tidak terbatas, sesuai kebutuhanbid 2 kali sehariprn jika dibutuhkan sajaq setiapq3h setiap 3 jamq4h setiap 4 jamqd setiap hariqid 4 kali seharitid 3 kali sehari 2. Waktu penggunaan obat ac sebelum makanhs saat tidurint di antara waktu makanpc setelah makan 3. Sediaan atau bentuk obat cap kapsulgtt tetestab tablet 4. Dosis i, ii, iii, atau iiii dosis 1, 2, 3, 4mg milligrammL milliliterss satu setengahtbsp sendok makan 15 mLtsp sendok teh 5 mL 5. Cara atau lokasi penggunaan obat ad telinga kananal telinga kiric atau o denganod mata kananos mata kiriou kedua matapo diminums atau ø tanpasl sublingual diletakkan di bawah lidahtop dioleskan Cara membaca resep memang tidak semudah kelihatannya. Lagipula, masih ada banyak jenis simbol maupun singkatan lain yang digunakan oleh dokter maupun apoteker. Meskipun demikian, jangan khawatir. Sebab, Anda sebagai pasien berhak menanyakan kepada dokter atau apoteker tentang obat yang harus digunakan, baik dari segi jenis, dosis, maupun efek sampingnya. Anda pun bisa meminta alternatif jenis obat bila diperlukan. Baca JugaMethylprednisolone, Obat Antiradang Andalan Banyak OrangMenyimak Efektivitas Penisilin Sebagai Antibiotik untuk SipilisAmoxicillin untuk Ibu Menyusui, Apakah Ada Efek Sampingnya? Manfaat mengetahui cara membaca resep dokter Mengetahui cara membaca resep dokter bukan sekadar memuaskan rasa ingin tahu. Lebih dari itu, kemampuan ini juga mendatangkan beberapa manfaat untuk pasien, seperti Membantu memahami alasan dokter meresepkan obat tertentu Memantau pengobatan yang sedang dijalani Mendapatkan informasi lebih mengenai obat yang diresepkan, sehingga bisa lebih yakin dengan pengobatan yang sedang dijalani Meningkatkan kedisiplinan dalam menjalani pengobatan Memastikan keaslian obat yang diresepkan dokter double check Mengetahui cara membaca resep dokter juga memungkinkan Anda mendiskusikan dengan dokter atau apoteker tentang obat lain yang juga sedang dikonsumsi. Dampak buruk dari konsumsi obat mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi lebih dari 4 jenis obat sekaligus bersamaan, apalagi tanpa sepengetahuan dokter. Tips aman mengonsumsi obat resep dokter Konsumsilah obat sesuai dosis anjuran dokter. Mengetahui cara membaca resep dokter saja tidak cukup menjamin kesembuhan Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda juga memahami prinsip pemakaian obat dari dokter, seperti Menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jika Anda diminta minum obat 4 kali sehari masing-masing 1 tablet, jangan mengubahnya dengan minum 2 tablet 2 kali sehari. Tidak mengonsumsi obat melebihi dosis. Mengonsumsinya secara berlebihan tidak membuat cepat sembuh, malah bisa mengakibatkan overdosis dan memperparah kondisi Anda. Mengikuti anjuran dokter atau apoteker, terutama soal penggunaan obat sebelum atau setelah makan. Tidak mengonsumsi obat resep orang lain, sekalipun dengan diagnosis yang sama. Berkonsultasi dahulu dengan dokter jika ingin mengombinasikan obat dokter dengan obat lain termasuk herbal Menghabiskan obat antibiotik sesuai anjuran dokter atau apoteker, sekalipun Anda sudah merasa juga obat yang Anda minum belum kedaluwarsa. Komunikasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau kemungkinan hamil. Sebab, beberapa obat mungkin dapat mengakibatkan efek buruk pada janin atau bayi.
penyediaaninformasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung Padahal penggunaan obat tanpa resep yang tidak disertai informasi yang memadai, dapat mengakibatkan penggunaan obat yang Penulisan skripsi ini terbagi menjadi 5 bab, yang kesemuanya merupakan satu kesatuan penulisan. Bab I (Pendahuluan) berisi latar
Menulis resep obat sangat berbeda dengan menulis arkel, berita dan menulis lainnya. Ada beberapa persyaratan khusus yang mesti dipenuhi. Semua itu bertujuan supaya obat yang diberikan pada pasien memang akurat, baik dan benar. Oleh karena itu,tidak sembarangan orang dalam pembuatan resep obat. Semua itu memerlukan penulisan resep obat yang benar dan baik sesuai aturan yang berlaku. Cara Penulisan Resep Obat Yang Perlu Anda Ketahui Berikut ini tahapan-tahapan cara penulisan resep obat yang baik dan benar yang perlu anda ketahui, antara lain Inscriptio adalah anda mesti melakukan penulisan tentang data dokter yang melakukan pemberian resep obat. Penulisan data dokter mencakup surat ijin praktek dokter, nomor SIP, nomor telepon, alamat, dan nama dokter bersangkutan. Setelah semua ditulis berikutnya mencantumkan nama daerah atau kota dan tanggal ditulisnya resep obat pada bagian atas sebelah kanan. Selanjutnya penulisan resep obat dengan tambahan mencantumkan huruf “R” yang artinya resep obat pada bagian kiri sebelum tulisan resep obat. Untuk contoh seperti berikut ini Dr. Elan Suherlan. Cibabat Cimahi no telepon 0854448888444 SIP xxx/19/xxx/xxxx Cimahi, 10 Oktober 2022 R Sesudah data dokter dan waktu telah ditulis berikutnya melakukan tahapan presciptio atau menulis resep obat. Penulisan resep obat yang mencakup nama obat, jumlah obat berurutan, bentuk kemasan, dosis, bentuk obat dll. Apabila obat yang mesti disodorkan yaitu obat racikan maka anda dapat melakukan penambahan cara membuat sesudah maupun sebelum nama obat. Misalkan seperti ini Parasetamol. mg No.. Tahapan selanjutnya dalam cara penulisan contoh resep obat adalah memberikan Signatura berupa penulisan cara pemakaian obat, bahan persediaan obat, waktu minum obat berurutan, dan jumlah obat setiap minum. Misalkan S 3 dd demam. Dari keterangan signatura tersebut dapatlah diketahui bahwasanya minum obat harus tiga kali dalam satu hari dengan jumlah obat satu tablet perkali minum dan sesudah makan bagi pasien yang memiliki gejala demam. Tahapan selanjutnya dalam penulisan resep obat adalah subscriptio. Dimana anda mesti melakukan penutupan penulisan resep obat memakai Pro. Bagian terbawah ditulis paraf atau tandatangan. Untuk pemberian paraf dan tandatangan mesti dicantumkan apabila memberi resep zat obat yang memiliki kandungan narkotika. Setelah melakukan semua itu, tahap terakhir adalah melakukan proses penutupan resep obat menggunakan garis. Kemudian mencantumkan paraf dan tanda tangan pada bagian di sampingnya. Sesudah garis, berikutnya menulis resep obat kedua dan selanjutnya. Bagian yang paling akhir dari penulisan resep obat adalah mesti mencantumkan identitas atau biodata singkat sang pasien. Yang meliputi nama pasien, usia,bobot tubuh yang diharuskan bagi pasien kalangan anak-anak serta alamat. Semua itu diharuskan apabila memiliki kandungan zat narkotika. Misalkan Pro An. Elan Suherlan umur 13 tahun BB 19 kilogram Itulah beberapa tahapan cara penulisan resep obat yang baik dan benar. Anda pastinya sudah semakin mengerti dan memahami bahwa setiap resep dokter mempunyai kode-kode tertentu yang bisa dipelajari. Catatan Pada bagian presciptio dalam menuliskan nama obat dan bentuk obat harus diperhatikan seksama. Karena setiap bentuk obat ditulis dengan kodenya masing-masing. Seperti untuk kapsul ditulis “caps”. Sedangkan untuk bentuk obat tablet ditulis “tab”. Selanjutnya untuk jenis obat berbentuk pil maka dituliskan sama yakni “pil”. Untuk obat yang berbentuk sirup kemasan yang cair maka cukup dituliskan kode “fls”. Untuk obat bentuk sirup dengan membawa ukuran bawaan sendok asli maka lakukan penulisan kode “

10 Hindari tulisan sulit dibaca hal ini dapat mempersulit pelayanan. 11. Resep merupakan medical record dokter dalam praktik dan bukti pemberian obat kepada pasien yang diketahui oleh farmasi di apotek, kerahasiaannya dijaga. 2.3.11 Menulis Resep Pedoman cara penulisan resep dokter harus menepati ciri-ciri : a.

Pasundan Ekspres – Penjelasan tentang cara penulisan resep obat yang benar ada di dalam artikel ini. Obat merupakan zat apa pun yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi organisme saat di konsumsi. Di sisi lain, penulisan resep obat harus sangat di perhatikan karena memiliki aturan dan tatanan nya sendiri agar obat dapat di berikan kepada pasien dengan benar dan akurat. Dengan demikian, penulisan resep obat harus dituliskan dengan baik dan benar. Agar tidak membingungkan, berikut ini cara penulisan resep obat yang benar seperti melansir dari Lifepack. BACA JUGA Cara Menulis Nomor Surat yang Benar Beserta Contoh, Jangan Asal-Asalan! BACA JUGA 5 Alasan Mengapa dalam Tari Tata Rias Harus Tebal, Bernilai Estetis yang Tinggi! 1. Inscriptio Inscriptip menjadi cara yang ada di urutan paling atas penulisan resep yakni harus menuliskan data dokter yang memberikan resep secara berurutan seperti tulislah nama dokter, alamat, telpon, dan nomor SIP Surat Izin Praktek. Selanjutnya, tuliskan nama kota dan tanggal penulisan resep di sebelah kanan atas resep dan jangan lupa tambahkan huruf “R/” resep sebagai invocatio di sebelah kiri sebelum rincian resep. Berikut contohnya Dr. Axxxx FxxxxxxJl. Sudirman No. xxx, JakartaTelp 08xxxxxxxxxxSIP xxxx/xxxx/xxxJakarta, 30 Maret 2021R/ BACA JUGA Dear Mom, Kenali 8 Tanda-Tanda Yang di Rasa Perut Hamil 6 Minggu BACA JUGA 6 Cara Memakai Rok Lilit Tanpa Ring, Praktis Anti Ribet Cek Cara Pakainya Disini! 2. Presciptio Setelah selesai menulis identitas dan waktu, maka tahap selanjutnya adalah menuliskan resep. Tuliskan nama obat, dosis, bentuk obat, bentuk kemasan, dan jumlah obat dengan berurutan. Kalau obat yang di berikan adalah obat racikan, kamu bisa menambahkan cara pembuatan sebelum atau sesudah di bagian nama obat. Berikut contohnya Parasetamol. tab. 100 mg. No. Xs. lact pulv. dtd. No. XXI BACA JUGA 5 Cara Memakai Foundation Wardah Bagi Pemula Halaman 1 2

Untukitu berikut etika peletakan sendok dan garpu yang benar setelah makan. a. PAUSE = Adalah ketika kita meletakkan sendok dan garpu saling berhadangan danum dengan posisi yang membuka ke dalam. Biasanya dilakukan ketika ditengah tengah makan, kita ingin minum atau berhenti sejenak dari aktifitas makan, namun dipastikan akan dilanjutkan lagi. b.
0% found this document useful 0 votes3K views21 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views21 pagesCara Menulis Resep Yang Lengkap Dan BenarJump to Page You are on page 1of 21 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 15 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 19 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
oFAXq.
  • 27jt6wzru5.pages.dev/522
  • 27jt6wzru5.pages.dev/690
  • 27jt6wzru5.pages.dev/346
  • 27jt6wzru5.pages.dev/678
  • 27jt6wzru5.pages.dev/3
  • 27jt6wzru5.pages.dev/393
  • 27jt6wzru5.pages.dev/257
  • 27jt6wzru5.pages.dev/516
  • 27jt6wzru5.pages.dev/389
  • 27jt6wzru5.pages.dev/734
  • 27jt6wzru5.pages.dev/700
  • 27jt6wzru5.pages.dev/739
  • 27jt6wzru5.pages.dev/927
  • 27jt6wzru5.pages.dev/839
  • 27jt6wzru5.pages.dev/831
  • cara penulisan resep obat yang benar