Tanda-tanda kiamat semakin banyak, semakin dekat. Sementara kebanyakan manusia lalai dari hari yang pasti mereka temui. Kisah ini terjadi di zaman dahulu di kalangan Bani Israil. Diceritakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya, agar menjadi ibrah bagi mereka yang berakal. Keutamaan Tauhid Segala sesuatu yang kita lakukan tidak lepas dari ikatan tauhid. Karena hidup kita di dunia hanya punya satu tujuan luhur, yaitu mengabdi beribadah hanya kepada Allah Tauhidullah. Inilah yang Allah Taโala firmankan, โDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.โ Adz-Dzariyat 56 Sehingga apapun aktivitas kita, hendaknya bernilai ibadah di sisi Allah, meski hanya sekadar interaksi dengan sesama. Allah Taโala juga berfirman, โKatakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nyaโ.โ Al-Anโam 162-163 Begitu agung nilai tauhid dalam kehidupan manusia, seandainya mereka mau mengerti. Tapi kebanyakan kita seolah-olah tidak ingin mengerti, merasa tauhid itu gampang. Subhanallah. Seandainya benar yang mereka katakan, tentulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak berjuang dengan sekuat tenaga, menjaga dan menutup semua pintu yang dapat merusak tauhid pada umatnya. Perhatikanlah, hingga saat-saat beliau di atas ranjang kematian, tak henti-hentinya beliau mengingatkan perkara tauhid ini. Aisyah radhiallahu anha menceritakan, โRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam sakit yang membawa ajalnya, ููุนููู ุงูููู ุงูููููููุฏู ููุงููููุตูุงุฑูู ุงุชููุฎูุฐููุง ููุจููุฑู ุฃูููุจูููุงุฆูููู
ู ู
ูุณูุงุฌูุฏู. -ููููููุง ุฐููููู ุฃูุจูุฑูุฒู ููุจูุฑููู ุบูููุฑู ุฃูููููู ุฎูุดููู ุฃููู ููุชููุฎูุฐู ู
ูุณูุฌูุฏูุง โSemoga Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashara, mereka telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjidโ, kalau tidak demikian, tentulah ditampakkan kuburan beliau, hanya saja dikhawatirkan kuburan itu dijadikan masjid.โ HR. Al-Bukhari dan Muslim Menjadikan kuburan sebagai masjid, yakni sebagai tempat ibadah; shalat dan berdoa di kuburan tersebut, dalam keadaan menyangka bahwa ibadah di kuburan lebih utama daripada di tempat lain. Perbuatan seperti inilah yang dahulu menjerumuskan kaum Nabi Nuh alaihissalam kepada penyembahan berhala. Wallahul Mustaโan. Di antara faidah dan keutamaan tauhid yang ingin kami ungkapkan di sini ialah bahwasanya tauhid itu memudahkan pemiliknya untuk melakukan berbagai kebaikan, meninggalkan kemungkaran dan menghiburnya ketika dia mengalami musibah. Seseorang yang ikhlas dalam beriman dan bertauhid karena Allah Taโala, tentu mudah baginya melakukan setiap bentuk ketaatan, karena dia mengharap keridhaan Allah Taโala dan pahala-Nya. Ringan pula baginya meninggalkan segala macam kemaksiatan, karena rasa takutnya kepada Allah dan siksa-Nya. [Al-Qaulus Sadid, Asy-Syaikh As Saโdi rahimahullah, hal. 17] Ketika tauhid itu berakar kuat lagi sempurna dalam sanubari seorang hamba, maka Allah jadikan dia cinta kepada iman dan semua konsekuensinya. Allah jadikan indah dalam pandangannya keimanan tersebut. Allah Taโala tumbuhkan kebencian pada dirinya terhadap kekafiran dengan segala bentuknya, demikian pula berbagai kemaksiatan. Allah akan menjadikannya sebagai bagian dari orang-orang yang lurus mendapat petunjuk. Dengan kokohnya tauhid dalam diri seseorang, semakin besar pula sikap taโzhim pengagungan nya kepada Allah Taโala. Dia akan segera menjalankan perintah Allah Taโala, segera pula menjauhi larangan-Nya. Sehingga jangan tanya tentang hak yang harus ditunaikannya, atau kewajiban lain yang mesti dijalankannya. Semua itu tentu akan segera dan sempurna dia laksanakan. Seorang hamba yang jujur kepada Allah Taโala tentu hanya mencari ridha Rabb-nya semata, di manapun dia berada. Dia tidak akan mengharapkan pujian, ketenaran, dan harta dunia lainnya. Dia hanya mengharap ridha Allah Taโala. Kejujuran iman dan tauhid seorang manusia akan mendorongnya untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak. Hal ini sebagai bentuk ketaatan dan taโzhim-nya kepada Allah Taโala. Allah Taโala berfirman, โSesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.โ An-Nisa` 58 Ayat ini umum, berlaku untuk para pemegang tampuk kekuasaan atau wewenang, maupun orang biasa, dalam semua hal. [Secara ringkas, dari Tafsir Al-Qurthubi] Ketika hati dipenuhi rasa taโzhim pengagungan kepada Allah Taโala, pemiliknya tentu bersegera menunaikan hak yang ditanggungnya dan berusaha sungguh-sungguh memenuhinya. Kisah Sebatang Kayu Salah satu gambaran yang dapat dijadikan pelajaran adalah apa yang diceritakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang dua orang Bani Israil di zaman dahulu. Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari secara muโallaq dalam Shahih-nya dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari hadits Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ุฃูููููู ุฐูููุฑู ุฑูุฌููุงู ู
ููู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ุณูุฃููู ุจูุนูุถู ุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆูููู ุฃููู ููุณููููููู ุฃููููู ุฏููููุงุฑูุ ููููุงูู ุงุฆูุชูููู ุจูุงูุดููููุฏูุงุกู ุฃูุดูููุฏูููู
ู. ููููุงูู ููููู ุจูุงูููู ุดููููุฏูุง. ููุงูู ููุฃูุชูููู ุจูุงููููููููู. ููุงูู ููููู ุจูุงูููู ููููููุงู. ููุงูู ุตูุฏูููุชู. ููุฏูููุนูููุง ุฅููููููู ุฅูููู ุฃูุฌููู ู
ูุณูู
ููู ููุฎูุฑูุฌู ููู ุงููุจูุญูุฑู ููููุถูู ุญูุงุฌูุชููู ุซูู
ูู ุงููุชูู
ูุณู ู
ูุฑูููุจูุง ููุฑูููุจูููุง ููููุฏูู
ู ุนููููููู ููููุฃูุฌููู ุงูููุฐูู ุฃูุฌูููููู ููููู
ู ููุฌูุฏู ู
ูุฑูููุจูุงุ ููุฃูุฎูุฐู ุฎูุดูุจูุฉู ููููููุฑูููุง ููุฃูุฏูุฎููู ูููููุง ุฃููููู ุฏููููุงุฑู ููุตูุญููููุฉู ู
ููููู ุฅูููู ุตูุงุญูุจููู ุซูู
ูู ุฒูุฌููุฌู ู
ูููุถูุนูููุง ุซูู
ูู ุฃูุชูู ุจูููุง ุฅูููู ุงููุจูุญูุฑูุ ููููุงูู ุงููููููู
ูู ุฅูููููู ุชูุนูููู
ู ุฃููููู ููููุชู ุชูุณููููููุชู ููููุงููุง ุฃููููู ุฏููููุงุฑู ููุณูุฃูููููู ููููููุงู ููููููุชู ููููู ุจูุงูููู ููููููุงูุ ููุฑูุถููู ุจููู ููุณูุฃูููููู ุดููููุฏูุง ููููููุชู ููููู ุจูุงูููู ุดููููุฏูุง ููุฑูุถููู ุจูููุ ููุฃููููู ุฌูููุฏูุชู ุฃููู ุฃูุฌูุฏู ู
ูุฑูููุจูุง ุฃูุจูุนูุซู ุฅููููููู ุงูููุฐูู ูููู ููููู
ู ุฃูููุฏูุฑู ููุฅููููู ุฃูุณูุชูููุฏูุนูููููุง. ููุฑูู
ูู ุจูููุง ููู ุงููุจูุญูุฑู ุญูุชููู ููููุฌูุชู ููููู ุซูู
ูู ุงููุตูุฑููู ูููููู ููู ุฐููููู ููููุชูู
ูุณู ู
ูุฑูููุจูุง ููุฎูุฑูุฌู ุฅูููู ุจูููุฏููู. ููุฎูุฑูุฌู ุงูุฑููุฌููู ุงูููุฐูู ููุงูู ุฃูุณููููููู ููููุธูุฑู ููุนูููู ู
ูุฑูููุจูุง ููุฏู ุฌูุงุกู ุจูู
ูุงูููู ููุฅูุฐูุง ุจูุงููุฎูุดูุจูุฉู ุงูููุชูู ูููููุง ุงููู
ูุงูู ููุฃูุฎูุฐูููุง ููุฃููููููู ุญูุทูุจูุงุ ููููู
ููุง ููุดูุฑูููุง ููุฌูุฏู ุงููู
ูุงูู ููุงูุตููุญููููุฉู ุซูู
ูู ููุฏูู
ู ุงูููุฐูู ููุงูู ุฃูุณูููููููุ ููุฃูุชูู ุจูุงููุฃููููู ุฏููููุงุฑู ููููุงูู ููุงููููุ ู
ูุง ุฒูููุชู ุฌูุงููุฏูุง ููู ุทูููุจู ู
ูุฑูููุจู ููุขุชููููู ุจูู
ูุงูููู ููู
ูุง ููุฌูุฏูุชู ู
ูุฑูููุจูุง ููุจููู ุงูููุฐูู ุฃูุชูููุชู ููููู. ููุงูู ูููู ููููุชู ุจูุนูุซูุชู ุฅูููููู ุจูุดูููุกูุ ููุงูู ุฃูุฎูุจูุฑููู ุฃููููู ููู
ู ุฃูุฌูุฏู ู
ูุฑูููุจูุง ููุจููู ุงูููุฐูู ุฌูุฆูุชู ููููู. ููุงูู ููุฅูููู ุงูููู ููุฏู ุฃูุฏููู ุนููููู ุงูููุฐูู ุจูุนูุซูุชู ููู ุงููุฎูุดูุจูุฉู ููุงููุตูุฑููู ุจูุงููุฃููููู ุงูุฏูููููุงุฑู ุฑูุงุดูุฏูุง Beliau shallallahu alaihi wa sallam menyebut-nyebut seorang laki-laki Bani Israil yang meminta kepada seseorang dari Bani Israil lainnya agar meminjaminya seribu dinar. Maka berkatalah si pemilik uang, โDatangkan saksi untukku, agar aku persaksikan kepada mereka.โ Laki-laki yang meminjam itu berkata, โCukuplah Allah sebagai saksi.โ Si pemilik uang berkata lagi, โBerikan untukku yang menjamin.โ Orang yang meminjam berkata, โCukuplah Allah sebagai Penjamin.โ Si pemilik uang pun berkata, โEngkau benar.โ Lalu dia menyerahkan uang itu sampai waktu yang telah ditentukan. Kemudian, si peminjam berlayar dan menyelesaikan urusannya. Setelah itu dia mencari angkutan yang akan membawanya kepada temannya karena waktu yang telah ditentukan. Namun, dia tidak mendapatkannya. Akhirnya dia mengambil sebatang kayu lalu melubanginya dan memasukkan seribu dinar itu ke dalamnya disertai sehelai surat kepada sahabatnya. Kemudian dia perbaiki pecahan lubang, lalu dibawanya kayu itu ke laut. Diapun berdoa, โYa Allah. Sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku pernah meminjam dari si Fulan seribu dinar, lalu dia minta jaminan, maka aku katakan, Cukuplah Allah sebagai Penjaminโ dan diapun ridha Engkau sebagai Penjamin. Diapun minta kepadaku saksi, lalu aku katakan Cukuplah Allah sebagai saksiโ, dan diapun meridhainya. Sesungguhnya aku sudah berusaha sungguh-sungguh mencari kendaraan menyerahkan hak ini kepadanya, namun aku tidak kuasa. Dan saya titipkan uang ini kepada Engkau.โ Si laki-laki itu melemparkan kayu itu hingga masuk ke laut. Kemudian dia pulang dalam keadaan tetap mencari kendaraan untuk menuju negeri sahabatnya. Sementara orang yang meminjamkan uang itu keluar menunggu-nunggu, barangkali ada kendaraan yang membawa hartanya. Ternyata dia hanya menemukan sepotong kayu yang di dalamnya ada harta. Diapun mengambil kayu itu sebagai kayu bakar keluarganya. Setelah dia menggergaji kayu itu, dia dapatkan harta dan sehelai surat. Kemudian, datanglah orang yang dahulu dipinjaminya uang. Orang itu datang membawa seribu dinar. Dia berkata, โDemi Allah, saya selalu berusaha mencari kendaraan untuk menemui engkau dengan membawa hartamu ini. Tapi saya tidak mendapatkan satu kendaraanpun sebelum saya datang ini.โ Si pemilik uang berkata, โApakah engkau pernah mengirimi saya sesuatu?โ Kata si peminjam itu, โSaya terangkan kepadamu, bahwa saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang ini.โ Laki-laki pemilik uang itu berkata lagi, โSesungguhnya Allah telah menunaikan hutangmu, dengan harta yang engkau kirimkan dalam sebatang kayu. Silakan kembali dengan seribu dinar itu dengan selamat.โ Perhatikanlah kata-kata si peminjam. Dengan penuh keyakinan dia mengatakan, โCukuplah Allah sebagai saksi.โ Seolah-olah dia hendak mengingatkan saudaranya, bukankah tidak ada satupun yang tersembunyi bagi Allah? Dia Mahatahu segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi. Maha Menyaksikan segala sesuatu. Dia Menyaksikan keadaan dan perbuatan kita. Kemudian, simaklah apa yang dikatakan si pemilik uang? Sangsikah dia? Tidak. Dengan tegas pula dia menerima. Seolah-olah dia hendak menyatakan, bahwa dia menerima Allah sebagai saksi, tapi, โBerikan untukku yang menjaminโ, yang akan menjamin harta ini, kalau engkau tidak datang melunasinya. Laki-laki yang hatinya dipenuhi taโzhim kepada Allah itu dengan keyakinan penuh kembali mengatakan, โCukuplah Allah sebagai Penjaminโ, seakan dia ingin mengingatkan kembali saudaranya tidak cukupkah bagimu Allah Rabb semesta alam, Yang Menguasai langit dan bumi sebagai Penjamin bagiku? Pemilik harta yang hatinya juga berisi taโzhim kepada Allah Taโala ini spontan menerima. Kemudian diapun menyerahkan seribu dinar yang diinginkan saudaranya sampai pada waktu yang telah disepakati. Setelah itu, berangkatlah laki-laki yang meminjam ini berlayar, memenuhi kebutuhannya. Ketika tiba waktu yang dijanjikan, diapun mencari kapal untuk menemui saudaranya, demi memenuhi janjinya. Sekian lama mencari, dia tak kunjung mendapatkan kapal yang membawanya ke negeri saudaranya. Waktu semakin dekat, angkutan kapal belum juga dia dapatkan. Putus asakah dia, lalu meminta uzur? Ternyata tidak, dia tetap berusaha. Kesungguhannya untuk menunaikan amanah, dilihat oleh Allah. Sehingga Allah Taโala kirimkan kepadanya sepotong kayu yang hanyut dibawa gelombang. Melihat kayu itu, dia segera mengambilnya dan melubanginya. Kemudian seribu dinar milik saudaranya, dia masukkan ke dalam kayu itu disertai sepucuk surat, lalu dia perbaiki. Kemudian, dia bersimpuh, berbisik di hadapan Rabbnya Yang Mahatahu lagi Maha Mendengar, โYa Allah. Sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku pernah meminjam dari si Fulan seribu dinar, lalu dia minta penjamin, maka aku katakan, Cukuplah Allah sebagai Penjaminโ dan diapun ridha Engkau sebagai Penjamin. Diapun minta kepadaku saksi, lalu aku katakan, Cukuplah Allah sebagai saksiโ, dan diapun meridhainya. Sesungguhnya aku sudah berusaha sungguh-sungguh mencari kapal menyerahkan hak ini kepadanya, namun aku tidak kuasa. Dan saya titipkan uang ini kepada Engkau.โ Setelah selesai, kayu itu dilemparkannya kembali ke laut. Kayupun hanyut bersama gelombang. Perhatikanlah doa dan apa yang dilakukannya. Betapa tebal keyakinan dan kepercayaannya kepada Allah Taโala. Salah satu buah dari tauhid yang sempurna. Kemudian, apakah dia berpangku tangan, merasa sudah cukup dengan tindakan itu? Belum. Dia tetap berusaha mencari kapal. Ingin berangkat sendiri menemui saudaranya guna melunasi pinjamannya. Mengapa dia lakukan demikian? Tidak lain, karena khawatir dia menodai kemuliaan Allah yang telah dia jadikan sebagai saksi dan Penjamin. Sementara sahabatnya, yang dipinjami, menunggu kedatangannya. Di tepi pantai dia melihat ke laut lepas, mudah-mudahan ada kapal yang datang ke daerahnya. Harap-harap cemas muncul. Ternyata tak ada satupun kapal yang berlabuh. Tapi dia tidak berburuk sangka kepada saudaranya. Mereka telah sepakat Allah menjadi Saksi dan Penjamin. Ketika dia mendekat ke pantai, dia melihat sepotong kayu hanyut ke tepi tempat dia berdiri. Diapun memungut kayu itu dan membawanya pulang untuk jadi kayu bakar bagi keluarganya. Begitu tiba di rumah, dia memotong kayu itu. Ternyata di dalamnya dia lihat uang seribu dinar dan sepucuk surat. Kiranya uang itulah yang ditunggunya, dan surat itu adalah pengganti saudaranya yang tak kunjung hadir. Tak lama, datanglah saudaranya yang meminjam uang seribu dinar, dalam keadaan membawa seribu dinar lainnya sebagai ganti, khawatir kalau-kalau uang itu belum sampai di tangan saudaranya. Ketika dia bermaksud menyerahkan seribu dinar itu, saudaranya yang meminjamkan harta itu bertanya, โApakah engkau pernah mengirimi saya sesuatu?โ Laki-laki yang meminjam itu berkata, โSaya terangkan kepadamu, bahwa saya tidak menemukan kendaraan sebelum saya datang ini.โ Kata si pemilik harta, โSesungguhnya Allah telah menunaikan hutangmu, dengan harta yang engkau kirimkan dalam sebatang kayu. Silakan kembali, dengan seribu dinar itu dengan selamat.โ Sebuah kisah yang menakjubkan. Betapa tidak. Di saat kebanyakan manusia lupa dengan amanah yang dipikulnya, menelantarkan hak yang wajib ditunaikannya, kisah ini menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi orang-orang yang mau memperbaiki dirinya. Alangkah langkanya amanah ini di zaman kita. Seandainya dikatakan kepada diri kita atau orang lain, โLakukanlah seperti iniโ, sebagai upaya menunjukkan kesungguhan dalam menunaikan amanah, mungkin kita akan sama membantah โApa kamu kira saya gila, meletakkan uang dalam lubang kayu, lalu dihanyutkan ke laut? Apalagi seribu dinar?โ [Hitungan kurs sekarang mungkin ratusan juta rupiah. Wallahu aโlam.] Mengapa? Karena lemahnya keyakinan dalam hati kita, begitu pula iman dalam jiwa kita, sehingga penyandaran kepada materi dan hal-hal yang bersifat riil nyata, tertangkap panca indera lebih dominan dalam diri kita daripada kepada hal-hal yang bersifat ghaib. Padahal sebetulnya, keimanan terhadap yang ghaib adalah batasan yang tegas dan pembeda antara keimanan seorang muslim dengan keimanan seorang yang kafir. Di antara faidah hadits ini 1. Ilmu tentang Tauhidullah, di mana kedua lelaki ini sama-sama mengetahui Tauhidullah sehingga mendorong keduanya naik ke derajat paling tinggi dalam Ilmu Tauhid, yaitu maโrifatullah Taโala pengenalan terhadap Allah melalui nama dan sifat-Nya. Si peminjam berkata, โCukuplah Allah sebagai saksiโฆ cukuplah Allah sebagai Penjamin.โ 2. Lelaki yang mengatakan, โCukuplah Allah sebagai saksiโฆ cukuplah Allah sebagai Penjamin.โ adalah orang yang shalih. Artinya dia seorang yang ikhlas kepada Allah, mengikuti ajaran Nabi-Nya dalam menaati Allah Taโala. Begitu pula dengan si pemilik harta, dia ridha dengan ganjaran dan pahala dari Allah, merasa puas dengan kesaksian Allah dan jaminan-Nya. 3. Khasy-yah rasa takut kepada Allah Taโala dan maโrifat yang sempurna tentang Allah Taโala mendorong lelaki shalih yang meminjam harta ini memikirkan jalan, bagaimana caranya harta itu sampai di tangan saudaranya karena janji yang telah disepakati. 4. Rasa puasnya dengan tawakal kepada Allah Taโala, sementara hal ini sulit ditemukan pada kebanyakan manusia pada hari ini karena lemahnya iman dan jahilnya mereka tentang nama dan sifat Allah Taโala. 5. Allah sendiri yang memelihara batang kayu itu, karena laki-laki shalih tersebut beramal dengan ucapan para Nabi, โJagalah Allah, niscaya Dia pasti menjagamu.โ 6. Namun demikian, laki-laki shalih ini tetap menjalankan sebab dengan membawa seribu dinar lain untuk sahabatnya. 7. Dalam hutang piutang dan pinjam meminjam, saksi dan jaminan termasuk hal-hal yang disyariatkan. 8. Wajibnya melunasi pinjaman, menepati janji dan tidak menunda-nunda bila mampu. Mudah-mudahan kisah singkat ini, menjadi cermin dan teladan bagi orang-orang yang ingin hidupnya berbahagia. Wallahul Muwaffiq. Penulis Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
HIDAYATUNACOM - Sebuah masjid kayu di provinsi Samsun utara Turki masih digunakan setelah 800 tahun. Menariknya masjid itu dibangun tanpa satu pun paku dan masih kokoh berdiri sampai sekarang. Meskipun memiliki nama resmi Masjid Gรถฤceli, tempat ibadah ini lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan "Masjid Tanpa Paku".
Apakah Anda pernah mengalami emosi yang luar biasa, sudah marah-marah dan malah menyesal kemudian? Bila ya, mari sempatkan diri barang 2 menit membaca kisah iniโฆ Ada seorang anak yang memiliki temperamen tinggi. Ia sangat emosional dan mudah marah. Suatu hari saat ia marah besar, ayahnya memberikan sebuah palu dan paku, memintanya memaku sebuah batang kayu agar emosinya reda. Dan berhasil! Emosi sang anak reda dan menghilang. Hari berikutnya, emosi anak meluap lagi. Kali ini ayah menyodorkan dua paku kepada anaknya. Begitulah seterusnya hingga puluhan paku telah menancap di sebuah batang kayu yang terlihat kekar tersebut. Seiring bertambahnya jumlah paku yang ditancapkan, sang anak merasa metode ini tak lagi efektif. Semakin hari emosinya semakin sulit dikendalikan. Datanglah ia kepada ayahnya, โayah, buat apa kau selalu menyuruhku memaku kayu bila emosiku tak bisa diredakan?โ tanyanya. Sang ayahpun menggandeng tangannya menuju batang kayu yang sudah penuh paku. โCoba, cabut semua paku-paku yang sudah kamu tancapkan itu.โ Anakpun menurut, di dalam benaknya, ayah akan menyuruh menancapkan paku-paku itu kembali. Namun ternyata tidak. Sang ayah mengumpulkan paku kembali dan mengangkat batang kayu. โCoba lihat, bagaimana bentuk batang kayu ini sekarang. Kayu yang tadinya tampak kokoh dan baik-baik saja, penuh luka dan banyak lubang di sekujur tubuhnya. Demikianlah saat kamu meluapkan emosimu kepada orang lain. Hati mereka terluka, sekalipun mereka tampak baik-baik saja,โ jelas sang ayah. Anda mungkin merasa bahwa orang di sekitar Anda baik-baik saja. Namun, jauh di lubuk hati mereka sedang terluka oleh emosi Anda. Sama halnya seperti paku, perkataan adalah sebuah senjata yang sangat kejam untuk melukai seseorang. Apabila emosi Anda sedang meluap-luap, tarik nafas panjang dan kendalikan emosi dan perkataan Anda. Sumber vemale
Taha dari ayat 65 hingga 70. 6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. 7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (boleh gunakan gelas kecil) 8) Gunakan selebihnya untuk mandi. 9) Cara seperti ini boleh dilakukan beberapa kali, hingga pengaruh sihirnya hilang.
Anda mungkin pernah tertusuk paku ataupun serpihan kayu ketika beraktivitas di luar rumah tanpa pelindung kaki dan tangan. Jika tidak segera dikeluarkan, paku dan serpihan kayu yang menancap dapat menyebabkan infeksi. Meski sama-sama berbahaya, mana yang memiliki dampak lebih besar di antara keduanya? Apa yang terjadi saat kulit tertusuk paku dan serpihan kayu? Sumber Steemit Kulit adalah pelindung pertama tubuh dari serangan bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Saat sesuatu menancap pada kulit, tubuh akan mengalami berbagai mekanisme untuk menyembuhkan luka dan mengeluarkan benda asing tersebut. Begitu kulit terluka, pembuluh darah di sekitar luka akan menyempit. Keping darah lalu memproduksi protein fibrin yang saling berikatan untuk menyumbat luka. Hal ini juga bisa menghentikan perdarahan pada kulit yang tertusuk paku atau serpihan kayu. Setelah itu, pembuluh darah melebar kembali agar sel-sel darah putih dapat bergerak menuju area luka guna menyerang kuman yang masuk. Sebagai dampaknya, area luka mengalami peradangan, bengkak, kemerahan, dan terkadang disertai nanah. Bila paku dan serpihan kayu menancap selama berhari-hari, granuloma akan terbentuk. Granuloma adalah benjolan berisi sel yang melindungi jaringan kulit Anda. Sel-sel ini menahan agar benda tersebut tak bergerak ataupun memicu lebih banyak kerusakan. Mana yang lebih berbahaya di antara keduanya? Tertusuk paku dan serpihan kayu sama-sama dapat memicu peradangan serta infeksi. Namun, benda yang terbuat dari logam, kaca, atau bahan anorganik lainnya umumnya menimbulkan reaksi kekebalan tubuh yang lebih ringan dibandingkan serpihan kayu. Benda logam, terutama yang sudah berkarat, sering dikaitkan dengan tetanus. Padahal, tetanus bukan disebabkan oleh karat, melainkan infeksi bakteri C. tetani. Bakteri ini bisa hidup di mana pun asalkan ada oksigen dan tak hanya ditemukan pada logam berkarat. Sedangkan serpihan kayu adalah bahan organik yang tersusun dari sel tumbuhan. Serpihan kayu juga membawa bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit. Luka tusuk serpihan kayu sering kali lebih terasa nyeri dengan bengkak yang lebih parah. Melansir laman Cleveland Clinic, kulit yang tertusuk serpihan kayu dan duri tanaman juga lebih cepat mengalami infeksi dibandingkan paku atau kaca. Ini sebabnya Anda disarankan untuk langsung mengeluarkan serpihan kayu yang menancap pada kulit. Apa yang harus dilakukan bila Anda tertusuk paku atau kayu? Sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mengeluarkannya dengan aman.
Suatuketika, Dewi Areni diberi ujian oleh ayah dan ibundanya untuk turun ke bumi. Tanpa pikir panjang, Dewi Areni menyanggupi ujiannya dan segera turun ke bumi. Tak berselang lama, Dewi Areni akhirnya sampai di bumi dan berada di daerah Kerajaan Purba di Simalungun. Kerajaan Purba ini diperintah oleh Raja Purba yang didampingi permaisurinya
๏ปฟ- Paku kayu atau paku beton adalah salah satu perkakas yang erat kaitannya dengan dunia pertukangan dan konstruksi. Sumber bacaan dari edisi 11 Agustus 2013 menulis bahwa pada dasarnya, paku adalah penghubung dua bidang baik kayu maupun zaman modern, sedikitnya ada tiga jenis paku. Ketiganya adalah paku kayu, paku beton, dan paku seng. Baca juga Bengkel Tambal Ban Milik Penebar Ranjau Paku Payung Kerap Berpindah Lokasi PakuIstimewa via Tribun Jatim Operasi dilakukan tahun 2017 dan berdasarkan hasil rontgen terlihat paku payung bersarang di usus Hendro. Dalam penelusuran sejarah, keberadaan paku ada sejak 3400 Sebelum Masehi di Mesir. Paku terbuat dari bahan logam. Lazimnya, bahan paku adalah baja. Mengalami perkembangan hingga 1800 Masehi, pembuatan paku masih berlangsung secara manual. Manusia mengukur paku dengan ukuran tangan.
SiAyah langsung menjelaskan " paku itu itu ibarat perkataan kasarmu yang membuat orang terluka dan Palu itu adalah kemarahanmu yang engkau lampiaskan, sedangkan kayu itu adalah hati orang yang telah kamu sakiti, setelah engkau minta maaf itu ibarat paku yang telah kamu cabut dari kayu tersebut, tetapi ada bekas yang tertinggal pada paku
SERAMBIMATA โ Suatu hari kayu mengeluh kepada paku, wahai paku teganya kamu menyakiti dan melubangi aku. Lalu paku menjawab โwahai kayu, sesungguhnya jika engkau tahu apa yang terjadi pada diriku, betapa kepalaku dipukul dengan palu besi yang besar, kamu pasti tidak akan mengatakan itu terhadap diriku. Si kayupun kembali mengeluh, tapi kenapa kamu melubangi aku? si paku kembali menjawab, โDuuh, jika kamu tahu apa yang terjadi pada diriku, niscaya kamu tidak akan marah terhadap diriku, justru kamu akan berterima kasih sebab aku lebih rekoso menderita dibanding dirimu. Inilah kunci kehidupan, bahwa manusia itu seharusnya wang sinawang memandang orang lain lebih baik. Kadang di mata kita, orang lain terlihat enak dan bahagia, padahal yang sebenarnya orang lain rasakan tidak seperti yang kita lihat dan kita pikirkan, begitupun sebaliknya sebagaimana kisah paku dan kayu tadi. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak bersyukur karena sesedih dan sesakit apapun diri kita, ternyata ada orang lain yang lebih lebih sakit dan menderita dibanding kita. Oleh karena itu, mari kita manusia jangan saling suudzon, jangan saling berprasangka jelek. Terima apa yang kita dapatkan, tidak perlu berpikir yang dimiliki dan diraih orang lain. Apapun yang kita senangi, apapun yang kita dapatkan dari Allah itu kita terima dan kita syukuri. Andai saja tadi paku mengatakan, โbiarkan saja, mau ku sakiti atau tidak, terserah akuโ, maka kejadiannya akan berbeda, kayu mungkin akan marah dan tersinggung hingga akhirnya keduanya akan berselisih bahkan terjadi perkelahian. Tapi apa terjadi sungguh berbeda ketika paku menyampaikan kepada kayu tentang apa yang sebenarnya ia rasakan, paku ternyata lebih rekoso menderita dibanding kayu. Kayu hanya dilubangi, sementara paku dipukuli dan dipaksa menancap ke batang kayu hingga paku merasakan sakit yang teramat di tubuhnya. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan tenggang rasa di hati kita, jadikan penderitaan sesama adalah penderitaan kita juga. Kegembiraan sesama adalah kegembiraan kita. Marilah kita hidup saling berdampingan, jangan saling suudzon berburuk sangka. Marilah kita saling membantu dan meyakini bahwa orang lain lebih baik daripada diri kita. Tidak hanya selalu berpikir tentang kekurangan dan kesalahan orang lain, tapi sebaiknya menyibukkan diri dengang menghitung-hitung kesalahan diri sendiri. Kalau keyakinan seperti itu yang kita tanamkan, InsyaAllah hidup kita akan damai, tenang dan bahagia. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah paku dan kayu tadi. Amiin.
KisahPaku & Kayu Kayu berkata kepada paku, "Kamu telah melukai aku" Paku membalas , "Andai saja kamu melihat pukulan di atas kepalaku, kamu pasti memaafkan aku" ----- Sungguh indah bila kita saling memaafkan satu sama lain.. Semoga Allah membahagiakan harimu dgn segala kebaikan..
PADA zaman dahulu hiduplah seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat dan tampan. Namun, ia sangat egois dan emosional, karena hal itu, tidak ada seorang pun yang ingin menjadi temannya. Seringkali dia marah dan mengatakan berbagai hal yang menyakitkan bagi orang di sekelilingnya. Orang tua anak itu sangat prihatin dengan sifat tempramen anaknya. Mereka berpikir apa yang bisa mereka lakukan untuk anaknya itu. Suatu hari ayah menemukan sebuah ide. Kemudian dia memanggil anaknya dan memberinya palu dan sekantong paku. BACA JUGA Batu, Kerikil, dan Pasir Sang ayah mengatakan, โSetiap kali kamu marah, ambilah paku dan hantamkan ke pagar tua sekeras yang kamu bisa.โ Pagar itu sangat sulit di tembus oleh paku dan palu pun terasa sangat berat, namun karena anak itu begitu marah, hari pertama ini dia telah berhasil memasang 37 paku. Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku secara bertahap berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai memahami bahwa memegang emosinya mudah, seperti mengemudi paku ke pagar. Suatu hari anak itu tidak perlu palu dan paku lagi karena ia belajar menahan emosinya dengan sempurna. Jadi ia menghampiri ayahnya dan menceritakan tentang prestasinya itu. Ayah pun bangga dengan prestasi anaknya, kemudian dia berkata, โBagus anakku, coba sekarang setiap kali kamu marah sepanjang hari, cabutlah paku yang sudah kamu pasang satu persatu,โ perintahnya. Tanpa pikir panjang anak itu pun menuruti perintah ayahnya itu. Banyak waktu telah berlalu. Akhirnya anak itupun berhasil mencabut semua paku. Kemudian ia kembali menyampaikan hal ini kepada ayahnya. BACA JUGA Tiga Langkah Jauhnya Kemudian ayah mengajak anaknya untuk melihat pagar yang telah dikerjakan oleh anaknya itu, dan berkata, โKamu melakukan pekerjaan yang baik anakku, tapi cobalah perhatikan lubang bekas paku di pagar. โPagar itu tidak akan kembali menjadi utuh. Hal yang sama terjadi ketika kamu mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada orang-orang. Kata-kata mu meninggalkan bekas di hati mereka seperti lubang-lubang di pagar ini. โWalaupun kamu telah mengatakan penyesalan, bekas luka tidak akan hilang. Ingatlah Nak, kita harus memperlakukan setiap orang dengan rasa cinta dan hormat.โ []
FPUNS akan melakukan optimalisasi sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat Bromo.
Kisah paku dan cara menahan amarah merupakan salah satu cerpen inspiratif pendek yang cukup populer. Ceritakan cerita pendek inspiratif ini sebelum anak tidur agar mereka mendapatkan manfaat dari kisah ini Video Cerpen Inspiratif Halo Sahabat Bahagia Studio Bertemu kembali dengan kami di sesi video cerpen inspiratif. Kali ini kami akan bercerita mengenai seorang anak yang sangat pemarah. Tonton video ini sampai selesai karena ada hikmah berharga yang bisa kita ambil dari cerita ini. Ini dia cerita lengkapnya. Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang memiliki sifat sangat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya mengajak anak itu ke depan pagar kayu dengan membawa sekantong paku. Dia memberikan sekantong paku itu kepada anaknya sambil berkata, โsaat kamu marah dan menyakiti orang lain, tancapkan satu paku ke pagar ini. Ayah sangat berharap kamu bisa mengendalikan amarahmu sehingga tidak ada paku yang menancap di pagar ini. Saat kamu berhasil menaham amarahmu selama satu hari penuh beritahu ayah.โ Hari pertama anak itu menancapkan 20 paku ke pagar. Karena mememaku pagar setiap kali marah sungguh merepotkan, si anak perlahan-lahan mulai berusaha mengendalikan diri Secara bertahap jumlah paku yang di tancapkan ke pagar perhari pun semakin berkurang. Semakin lama, dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada menancapkan paku ke pagar. Hari-haripun berlalu tibalah saat dimana anak tersebut merasa benar-benar bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaran. Dia berhasil menahan amarah selama seharian penuh. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya. Sang ayah memberinya selamat, dan meminta mencabut satu paku setiap kali dia berhasil menahan amarah selama seharian penuh. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut dari pagar. Sang ayah kemudian menuntun anaknya ke pagar. โKamu telah berhasil menahan amarahmu dengan baik anakku, akan tetapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Seperti kamu lihat pagar ini tidak akan pernah bisa kembali sama seperti sebelumnya. Saat kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini didalam hati orang lain. Walaupun kamu sudah meminta maaf, luka itu akan tetap ada โฆ DAN luka karena kata-kata, sama buruknya dengan luka fisik โฆโ Sahabat bahagia studio inilah cerita mengenai Paku dan Amarah. Hikmah yang bisa dipetik adalah amarah akan berakibat buruk bukan hanya pada yang melakukan namun juga pada orang lain. Mampu mengendalikan amarah akan membuat kita terhindar dari penyesalan dikemudian hari. Ingatlah apapun yang dimulai dengan rasa marah akan diakhiri dengan rasa malu. Amarah merupakan emosi normal manusia, kita tidak boleh menghilangkannya namun kita harus mengendalikannya sehingga saat marah kita bisa melakukannya dengan porsi yang tepat, kepada orang yang tepat, dengan cara yang tepat dan ditempat serta waktu yang tepat juga. Semoga posting video cerita inspiratif kali ini bermanfaat dan jangan lupa share dan subscribe video ini. Sampai jumpa. Baca juga cerita singkat inspiratif lainnya pada posting kami berikut ini KISAH INSPIRATIF KAPAK DAN PENEBANG KAYU CONTOH CERPEN MOTIVASIGajah yang Diikat Tali Kisah Inspiratif Kehidupan dan MotivasiKegagalan Houdini Master Sulap Dunia Cerita Inspiratif Kehidupan NyataKisah Inspiratif Untuk Siswa Katak dan Air PanasCerita Inspiratif Tentang Segelas Air Kisah Inspirasi Singkat Sumber BAHAGIA STUDIO
Kisahini terdapat dalam Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, dan dalam Al-Quran. Nabi Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia tanam selama 40 tahun. 3. Kapal Nabi Nuh Adalah Alat Angkutan Laut Pertama di Dunia. Baca Juga :
โJika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.โ Ibnu Umar, Putra Umar bin Khattab. Ya Udah Gitu Aja โ Nisfu Syaban ialah kata majemuk yang terambil dari kata bahasa Arab, Nisfu dan Syaโban. Kata Nisfu berasal dari kata nashafa, yanshifu, nashfan yang berarti mencapai tengah-tengah atau setengah. Sementara itu, Syaban berarti bulan Syakban atau bulan ke-8 tahun Hijriah. Jadi, Nisfu Syaban berarti pertengahan atau tengah-tengah bulan Syakban tahun hijriah. Menurut laman malam Nisfu Syaban adalah momen istimewa pada bulan Syakban. Sebab, di malam tersebut, Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya. Maka dari itu, malam Nisfu Syaban disebut juga sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca istigfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Belajar dari paku dan kayu, alkisah, suatu hari kayu mengeluh kepada paku, wahai paku teganya kamu menyakiti dan melubangi aku. Lalu paku menjawab โwahai kayu, sesungguhnya jika engkau tahu apa yang terjadi pada diriku, betapa kepalaku dipukul dengan palu besi yang besar, kamu pasti tidak akan mengatakan itu terhadap diriku. Si kayupun kembali mengeluh, tapi kenapa kamu melubangi aku? si paku kembali menjawab, โDuuh, jika kamu tahu apa yang terjadi pada diriku, niscaya kamu tidak akan marah terhadap diriku, justru kamu akan berterima kasih sebab aku lebih rekoso menderita dibanding dirimu. Inilah kunci kehidupan, bahwa manusia itu seharusnya wang sinawang memandang orang lain lebih baik. Kadang di mata kita, orang lain terlihat enak dan bahagia, padahal yang sebenarnya orang lain rasakan tidak seperti yang kita lihat dan kita pikirkan, begitupun sebaliknya sebagaimana kisah paku dan kayu tadi. Maka, tidak ada alasan untuk tidak bersyukur karena sesedih dan sesakit apapun diri kita, ternyata ada orang lain yang lebih lebih sakit dan menderita dibanding kita. Oleh karena itu, mari kita manusia jangan saling suudzon, jangan saling berprasangka jelek. Terima apa yang kita dapatkan, tidak perlu berpikir yang dimiliki dan diraih orang lain. Apapun yang kita senangi, apapun yang kita dapatkan dari Allah itu kita terima dan kita syukuri. Andai saja tadi paku mengatakan, โbiarkan saja, mau ku sakiti atau tidak, terserah akuโ, maka kejadiannya akan berbeda, kayu mungkin akan marah dan tersinggung hingga akhirnya keduanya akan berselisih bahkan terjadi perkelahian. Tapi apa terjadi sungguh berbeda ketika paku menyampaikan kepada kayu tentang apa yang sebenarnya ia rasakan, paku ternyata lebih rekoso menderita dibanding kayu. Kayu hanya dilubangi, sementara paku dipukuli dan dipaksa menancap ke batang kayu hingga paku merasakan sakit yang teramat di tubuhnya. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan tenggang rasa di hati kita, jadikan penderitaan sesama adalah penderitaan kita juga. Kegembiraan sesama adalah kegembiraan kita. Marilah kita hidup saling berdampingan, jangan saling suudzon berburuk sangka. Marilah kita saling membantu dan meyakini bahwa orang lain lebih baik daripada diri kita. Tidak hanya selalu berpikir tentang kekurangan dan kesalahan orang lain, tapi sebaiknya menyibukkan diri dengang menghitung-hitung kesalahan diri sendiri. Kalau keyakinan seperti itu yang kita tanamkan, InsyaAllah hidup kita akan damai, tenang dan bahagia. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah paku dan kayu tadi. Amiin. Jika ada pertanyaan atau tanggapan sehubungan dengan artikel ini, silahkan tinggalkan pesan atau komentar di akhir postingan. Kritik dan sarannya diperlukan untuk membantu kami lebih baik kedepannya dalam menerbitkan artikel. Demikian sobat uraian artikel kali ini tentang Analogi Inspiratif Sambut Nisfu Syaban dalam Kisah Paku dan Kayu. Seluruh informasi hukum yang ditulis dalam artikel oleh penulis, semata โ mata untuk tujuan Informasi dan bersifat umum lihat Pernyataan Penyangkalan / Disclaimer selengkapnya. Semoga bermanfaat. Sumber Artikel Belajar Pada Kayu dan Paku diakses pada tanggal 08 Maret 2023
JSSp. 27jt6wzru5.pages.dev/91927jt6wzru5.pages.dev/38227jt6wzru5.pages.dev/3327jt6wzru5.pages.dev/68327jt6wzru5.pages.dev/88127jt6wzru5.pages.dev/68127jt6wzru5.pages.dev/31127jt6wzru5.pages.dev/67927jt6wzru5.pages.dev/86327jt6wzru5.pages.dev/78927jt6wzru5.pages.dev/10227jt6wzru5.pages.dev/24127jt6wzru5.pages.dev/2227jt6wzru5.pages.dev/97927jt6wzru5.pages.dev/694
kisah paku dan kayu