Duajalur pendakian Merbabu, yakni jalur Suwanting dan Wekas yang ada di Kabupaten Magelang akan dibuka Sabtu (9/10/2021) besok. Baca juga: Nasib Sedih Niswah, Baru 6 Hari Jualan Es Campur di Sunggingan Boyolali, Roda Gerobaknya Raib Dicuri. Baca juga: Ternyata Tak Hanya Aksi Panjat Tugu, di Puncak Gunung Merbabu Banyak Pendaki Tega Corat-coret
Gunung Merbabu sangat terkenal di kalangan pendaki dan pecinta alam Indonesia. Selain mudah diakses dengan medan yang tidak terlalu berat, pemandangan di sepanjang jalur pendakian sangat indah dan cukup memanjakan mata untuk menikmati sunrise maupun sunset. Gunung api bertipe strato berketinggian mdpl ini bersebelahan dengan Gunung Merapi, kadang pendaki melakukan pendakian kedua gunung tersebut. Istilah populernya adalah 2M. Gunung Merbabu masuk di dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Tengah. Gunung Merbabu terletak di Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat, Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara. Ada beberapa jalur pendakian Gunung Merbabu, yaitu Jalur Pendakian via Kopeng Tekelan Jalur Pendakian via Kopeng Cunthel Jalur Pendakian via Wekas Jalur Pendakian via Selo Jalur Pendakian via Gancik Jalur Pendakian via Suwanting Jalur Pendakian via Grenden Transportasi ke basecamp Wekas Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak. Memiliki jalur pendakian medium dengan pemandangan alam tak kalah indah dengan jalur pendakian yang lain. Ada beberapa alternatif cara ke basecamp Wekas, yaitu Dari Surabaya Naik bus dari Terminal Bungurasih tujuan Magelang. Dari Magelang bisa naik mini bus atau angkot yang bisa mengantar langsung ke basecamp. Dari Solo Naik bus dari Terminal Tirtonadi jurusan Semarang, turun di Pasar Sapi Salatiga. Oper mini bus jurusan Salatiga - Magelang, turun di Pasar Kaponan. Kemudian carter mobil bak sayuran ke Desa Wekas. Dari Jakarta Bisa menggunakan bus langsung tujuan Magelang atau kereta api tujuan Semarang. Dari Semarang mencari bus tujuan Magelang dan dilanjutkan seperti cara diatas. Dari Yogya Bisa naik bus jurusan Yogya - Semarang, turun di Magelang. Oper minibus jurusan Magelang - Salatiga, turun Pasar Kaponan dan carter mobil bak sayuran ke Desa Wekas. Jika naik kereta, turun di Stasiun Lempuyangan atau Stasiun Tugu. Kemudian ke terminal dan melanjutkan cara seperti di atas. Info & Tips Naik kereta dari Yogya agak rumit, sebaiknya naik bus. Mini bus di Terminal Magelang beroperasi sekitar jam 9'an menuju Wekas. Jika hari libur, bus tidak ada dan harus carter angkot. Tarif angkot sekitar tetap dengan negosiasi. Peta Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Wekas Jalur pendakian Gunung Merbabu via Wekas merupakan jalur terpendek dan terdapat banyak sekali sumber air sehingga jarang pendaki menjumpai trek datar yang membentang. Pendakian Gunung Merbabu Basecamp - Pos 1 Dari basecamp menuju pos 1 Gunung Merbabu akan melalui jalur makadam menanjak melewati rumah warga dan ladang penduduk. Tak jauh selepas pemukiman dan area sebelum masuk hutan, akan menjumpai makam yang dipercaya sebagai makam seseorang yang menemukan kampung tersebut. Kemudian trek mulai berupa tanah padat akan terus menanjak hingga ke pos 1. Pos 1 - Pos 2 Selepas pos 1 menuju pos 2 jalur masih terus menanjak dengan trek yang sama. Di sepanjang jalur pendakian terdapat pipa-pipa air. Pos 2 merupakan tempat terbuka dan datar yang mampu menampung banyak tenda. Tak salah jika Pos 2 disebut juga dengan camping ground. Pemandangan di Sekitar Pos 2 Di area pos 2 ada jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai yang dijadikan sumber air bagi masyarakat sekitar Wekas dan sekitarnya. Sumber air di tempat ini mengikuti pipa-pipa air menyusuri tepian jurang ke arah sungai bawah kawah. Pos 2 - Persimpangan Jalur selepas pos 2 berupa bebatuan bercampur tanah menanjak berkelok-kelok hingga akhirnya sampai di area datar sempit yang dulunya disebut Pos 3. Naik ke atas lagi, akan sampai di persimpangan pemancar yang menjadi titik pertemuan dari jalur Thekelan dan Cunthel. Dari persimpangan ini jika ke kanan akan terus pada jalur pendakian ke puncak. Sedangkan ke kiri akan bertemu tower pemancar. Di area ini ada beberapa lokasi datar yang bisa digunakan untuk camp. Areanya memang terbuka, sehingga rawan badai dan angin malam. Persimpangan - Puncak Gunung Merbabu Selanjutnya jalur pendakian Gunung Merbabu dilanjutkan dengan melewati pos helipad. Di sepanjang area ini, tampak kawah Gunung Merbabu yang berwarna keputihan. Di sebelah kanan dekat kawah terdapat mata air. Tapi harus bisa bedakan mana air minum dan mana air belerang. Kemudian pendakian Gunung Merbabu dilanjutkan naik turun perbukitan kecil yang akrab disebut dengan punggungan sapi. Selanjutnya, tantangan berlanjut juga saat melewati jembatan setan. Trek menuju Puncak Merbabu Jembatan Setan Selepas Jembatan Setan, Pendakian ke puncak Gunung Merbabu dilanjutkan dengan melewati punggungan trek terbuka dengan pemandangan lembah yang indah hingga sampai di persimpangan puncak. Dari persimpangan, bisa memilih jika ke kanan menuju Puncak Kenteng Songo dan Puncak Trianggulasi. Sedangkan ke kiri menuju Puncak Syarif. Kebanyakan Kenteng Songo memang didahulukan. Menuju ke puncak Kenteng Songo, trek cukup terjal. Akan bertemu persimpangan lagi, jika ke kiri ke bawah jalur lebih landai, jika ke kanan, jalur cukup menanjak. Terserah mau pilih yang mana... Puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu Gunung Merapi dari Puncak Kenteng Songo Puncak Syarif Gunung Merbabu Di puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu akan tampak jelas Gunung Merapi yang gagah menantang. Di arah barat tampak Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang selalu menemani di sepanjang jalur pendakian via Wekas. Sementara di kejauhan ke arah timur tampak Gunung Lawu dengan puncaknya yang memanjang. Dari puncak, pendaki bisa memilih jalur jika ingin turun melalui jalur lain. Tips Pendakian Gunung Merbabu via Wekas Merupakan jalur pendakian Gunung Merbabu yang pendek, siapkan fisik dan tenaga untuk trek yang full menanjak. Simaksi Pendakian Gunung Merbabu bisa dilakukan secara online. Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan. Dari basecamp hingga Pos 2 ada pipa-pipa air. Jangan melubangi pipa-pipa air tanpa menutupnya kembali karena air untuk kebutuhan penduduk di kaki gunung. Pos 2 adalah tempat camp yang strategis karena ada sumber air, tempat yang luas dengan bonus landscape tebing yang menarik. Waspadalah dengan banyaknya kera abu-abu di sekitar Pos 2. Meski strategis untuk camp, tidak menutup kemungkinan kera-kera bisa mengganggu dengan mencuri logistik. Camp di area tower maupun area terbuka di sepanjang bibir kawah juga merupakan tempat yang cocok, tapi tidak terlindung dari angin kencang. Jadi kondisikan cuaca. Gunakan tali jika tidak yakin atau ragu melintasi jembatan setan. Estimasi Waktu Pendakian Gunung Merbabu Basecamp - Pos 1 1,5 jam Pos 1 - Pos 2 2 jam Pos 2 - Persimpangan 2 jam Persimpangan - Puncak Kenteng Songo 1,5 jam Puncak Kenteng Songo - Puncak Syarif 30 menit Informasi Gunung Merbabu via Wekas Tinggi mdpl Tipe Stratovolcano Wilayah Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang. Pengelolaan Taman Nasional Gunung Merbabu Letusan Terakhir 1797 Puncak Puncak Kenteng Songo, Puncak Syarif, Puncak Trianggulasi. Nama Kawah Kawah Condrodimuko Sumber Mata Air Pet Bocor, Kop-kopan, Pondokan. Camp Ideal Pos 2. Durasi Pendakian Normal 2 - 3 hari. View Gunung Gunung Merapi, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Telomoyo, Gunung Ungaran, Gunung Lawu. Wisata Sekitar Lokasi Basecamp Wekas Kedakan, Kenalan, Pakis, Magelang, Jawa Tengah 56193 Map Klik Disini Kontak Basecamp Wekas 085 740 540 436 Simaksi
- Еղозеπυκ δоቼօሚ
- Хоፉοጢወшα лուρኚти
PendakianGunung Merbabu via Jalur Wekas suara peluit kereta api kembali terdengar mengusik pagi di Ibukota. perlahan meninggalkan Stasiun, tepat pukul 06:00 wib. suasana didalam gerbong terlihat sepi dan tidak semua kursi terisi, kebetulan saat itu masih musim arus balik lebaran.
Pendakian via Wekas Setelah sebelumnya kita mengulas sedikit tentang pendakian gunung merbabu melalui postingan ini. Maka, Kali ini kita akan menjabarkan lebih rinci mengenai jalur yang akan kita lalui. yaitu jalur wekas. Jalur Wekas merupakan jalur yang bisa dibilang memiliki tingkat kesulitan medium, Baik baik pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman, memilih mendaki melalui wekas menjadi salah satu pilihan yang direkomendasikan karena jalur ini cukup ramah dan memiliki trek yang tidak terlalu sulit. Namun, walaupun begitu, persiapan matang harus tetap diutamakan. hal tersebut agar kita siap dalam menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Tentang Jalur Wekas Wekas merupakan sebuah daerah yang berada di Kabupaten Magelang yang mana dijadikan basecamp pendakian gunung Merbabu. Secara administratif, Desa Wekas masuk kedalam wilayah pemerintahan kecamatan Pakis. Jika anda berniat untuk melakukan pendakian ke gunung yang disebut memiliki tujuh puncak ini, salah satu jalur yang terkenal adalah jalur wekas. Lalu, bagaimana kita bisa sampai ke basecamp pendakian via wekas ini?Jika anda menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil dari kota magelang anda bisa langsung menuju ke arah tegalrejo tanya orang magelang, pasti semua tahu, karena tegalrejo memiliki pondok terbesar dan terkenal dari magelang -tegalrejo, langsung saja naik terus sampai mentok dan sampai ke kecamatan pakis. Atau mungkin peta di bawah ini bisa anda jadikan acuan untuk menemukan basecamp pendakuan di basecamp, anda bisa langsung melakukan registrasi sembari beradaptasi dengan suhu di Gunung Merbabu. Pada waktu itu, biasa registrasi dan perizinan kurang lebih untuk tahun 2017 bisa naik. Sedangkan jika anda menggunakan kendaraan pribadi, anda juga akan dikenakan biaya penitipan kendaraan dengan biaya yang terjangkau. Tiba di basecamp, lebih baik lakukan perencanaan pendakian,. saran saya, jangan terburu-buru untuk langsung mendaki. Alangkah baiknya beristirah terlebih dahulu atau menentukan jam pendakian, karena merbabu merupakan gunung yang tinggi, jadi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pendakian. Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Wekas Lama perjalanan untuk sampai ke puncak Merbabu, jika melalui jalur wekas ini kurang lebih memakan waktu 8 – 9 jam perjalanan, namun hal tersebut tidak selalu berlaku bagi sebagian pendaki, tergantung dari kecepatan jalan dan beberapa aspek digambarkan dengan menggunakan peta sederhana, berikut ini adalah pos-pos yang akan dilewati untuk bisa sampai ke puncak merbabu melalui jalur pendakian Utara, Berikut ulasan singkatnya Basecamp – Pos II Jalur Wekas memang tidak memiliki Pos I, dari basecamp, anda akan langsung menuj pos II, kenapa bisa demikian, menurut informasi yang diterima, jalur menuju pos I sudah di non aktifkan dengan alasan karena trek nya terlalu ekstrim untuk itu, pendaki diarahkan melalui jalur lain yang langsung menuju pos IIPerjalanan dari Basecamp ke pos II anda akan dihadapkan dengan pemandangan ladang milik warga sekitar dengan trek tidak terlalu menanjak. Lalu anda akan melalui hutan pinus dengan trek yang masih sama, setelah melewati hutan pinus, barulah tanjakan mulai terlihat. Dari basecamp menuju pos II, kurang lebih menempuh perjalanan selama 135 menit, di Pos II anda bisa istirahat di daerah yang cukup lapang dan luas. Pos II – Tugu Perbatasan Perbatasan Boyolali-Kab. Semarang Dari pos II, kita lanjutkan perjalanan menuju ke tugu perbatasan antara kab. boyolali dan kab. semarang. Tugu ini juga merupakan jalur pertemuan antara jalur wekas, jalur chuntel dan jalur kopeng/thekelan yang mana merupakan jalur tertua pendakian gunung merbabu dan seringkali, di tugu ini kita akan berjumpa dengan pendaki lain dari jalur pos II ke tugu membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit perjalanan. perjalan berupa hutan-hutan dan semak-semak. Untuk bisa sampai ke tugu, cukup ikuti jalur yang sudah ada, karena jalan menuju tugu tidak terlalu banyak persimpangan. Tugu Perbatasan – Puncak Trianggulasi Puncak Kenthengsongo Dari tugu hingga sampai ke puncak trianggulasi, kita akan sering di hadapkan dengan trek yang naik turun karena trek di atas lebih seperti berupa perbukitan, yang mana anda tidak selalu berjalan menanjak. Mulai dari tugu, anda akan mulai mendapatkan pemandangan yang luar biasa indah selama ada satu tantangan yang harus anda lalui, yaitu “Jembatan Setan”, Jembatan setan adalah sebuah jalan yang berupa tebing yang curam. Anda diharuskan melewati trek tersebut untuk sampai ke puncak. Setelah melewati Jembatan setan ini, kita akan melewati kawah belerang gunung kawah belerang yang berwujud putih ini, anda akan menjumpai 2 kawah disana, yaitu kawah kecil dan kawah besar. Hal yang perlu di perhatikan oleh para pendaki ketika meliwati kawah belerang yaitu anda tidak bisa mengambil air secara sembarangan. Ada pipa kecil di area sektiar kawah, jika anda berniat menambah persediaan air, ambila dari pipa tersebt, jangan dari kawah, ntar anda sudah sampai kawah belerang, tinggal sebentar lagi anda akan sampai puncak. Setelah melewati kawah tersebut, kita akan menjumpai persimpangan, tiap tiap persimpangan akan mengantarkan anda untuk sampai ke salah satu puncak dari gunung merbabu. Silakan anda nilai sendiri keindahan pemandangan dari puncak gunung lagi, jangan lupa bawa turun sampah anda… karena pecinta alam tidak nyampah di gunung.
Gunungdengan ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memiliki lima jalur pendakian resmi, yakni Thekelan, Cuntel, Wekas, Suwanting, dan Selo. Kendati memiliki ketinggian yang mencapai 3.000 mdpl, namun Gunung Merbabu seringkali dipakai oleh pendaki untuk melakukan pendakian tanpa melakukan camp alias tektok.
- Dua jalur pendakian Gunung Merbabu di Kabupaten Magelang kembali dibuka mulai Sabtu 9/10/2021. Kedua jalur pendakian tersebut yaitu Suwanting dan Wekas. Dibukanya kedua jalur pendakian tersebut berdasarkan pengumuman tertulis Balai Taman Nasional Gunung Merbabu BTNGMb Nomor PG/16/ "Memperhatikan Rekomendasi Bupati Magelang Nomor 100/3026/ tanggal 29 September 2021 tentang Izin Penyelenggaraan Kegiatan," informasi yang tertulis dalam pengumuman. Selanjutnya, diinformasikan bahwa Obyek Wisata Pendakian Suwanting dan Wekas dibuka kembali dalam masa uji coba. Sebelum melakukan pendakian, ada sejumlah syarat yang harus diketahui. Gunung Merbabu TRIBUN JATENG/RIVAL ALMANAF Calon pendaki wajib melakukan booking online melalui situs pada menu pendaftaran online. Calon pendaki juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Selain wisata pendakian, wisata non-pendakian di sekitar BTNGMb juga mulai dibuka. Baca juga Harga Tiket Masuk Merbabu Park Kopeng dan Jam Operasional Terbaru Agustus 2021 Di antaranya Bukit Grenden, Top Selfie, dan Air Terjun Grenjengan Kembar. Sebelumnya jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan di Kabupaten Semarang dibuka kembali mulai Selasa 5/10/2021. Dibukanya jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan berdasarkan pengumuman tertulis dengan nomor tentang Pembukaan Wisata Taman Nasional Gunung Merbabu Wilayah Kabupaten Semarang. Jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting berada di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Jika melalui jalur ini, pendaki akan menjangkau puncak Merbabu dari sisi barat. Sabana di jalur pendakian Gunung Merbabu via Suwanting Tribun Travel/Sinta Agustina
JalurPendakian Merbabu via Wekas. Jalur Wekas menjadi jalur lain yang cukup populer karena jarak tempuh menuju puncak yang lebih singkat dan banyak sumber air. Namun jalur ini termasuk yang paling banyak tanjakan dan paling sedikit pos peristirahatan dengan waktu tempuh sekitar 8.5 jam.
Gunung Merbabu berada di Jawa Tengah dengan ketinggian puncak mdpl, selain puncak Kenteng Songo paling tertinggi Gunung Merbabu di sampingnya juga ada Puncak Triangulasi dengan ketinggian 3169 dan Puncak Syarif dengan ketinggian 3119 mdpl. Nah sahabat, kali ini saya akan mengupas secara detail mengenai jalur Pendakian Gunung Merbabu via Pendakian yang saya bahas kali ini melewati jalur Wekas. Jalur Wekas merupakan salah satu jalur Pendakian menuju puncak gunung merbabu yang sangat diminati banyak pendaki. Jalur pendakian Gunung Merbabu via Wekas berada di, Desa Wekas, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Gunung Merbabu kini bisa dibilang tengah beristirahat. Namun walau sudah lama tidak aktif, Gunung Merbabu sebenernya memiliki lima kawah ada kawah Condrodimuko, Kombang, Kendang, Rebab dan Kawah SambernyowoInformasi Transportasi Menuju Basecamp WekasJalur Wekas merupakan jalur paling banyak diminati para pendaki, selalin jalur terpendek juga jalur gunung wekas banyak terdapat sumber mata basecamp Gunung Merbabu via Wekas sahabat bisa menempuh dari Jawa barat menggunakan kereta jurusan Jakarta – Semarang. Sesampainya di Semarang sahabat carilah bus yang menuju terminal Solo. Turun Salatiga di perempatan pasar sapi, naiklah angkutan umum arah ke Magelang, Akan tetapi perlu di ingat untuk naik angutan umum usahakan sampai perempatan pasar sapi sebelum sore hari dikarenakan angkutan umum beroprasi dari pagi sampai tetapi jika sahabat dari Jawa Timur bisa naik kereta atau bus dengan jurusan Semarang, dari Semarang sahabat cari bus arah terminal semarang dan turun di Salatiga turun di perempatan pasar sapi, dari perempatan sapi cari angkutan umum arah ke basecamp Wekas. tapi perlu di ingat untuk naik angutan umum usahakan sampai terminal Boyolali sebelum sore hari dikarenakan angkutan umum beroprasi dari pagi sampai Gunung Merbabu Via ThekelanBasecamp – Pos 2Jalur Wekas memang tidak memiliki Pos I, dari basecamp, kita akan langsung menuju pos dua, kenapa bisa demikian, menurut informasi yang, jalur menuju pos satu sudah di non aktifkan dengan alasan karena trek nya terlalu ekstrim untuk itu, pendaki diarahkan melalui jalur lain yang langsung menuju pos dari Basecamp ke pos dua kita akan dihadapkan dengan pemandangan ladang milik warga sekitar dengan trek tidak terlalu menanjak. Lalu kita akan melalui hutan pinus dengan trek yang masih sama, setelah melewati hutan pinus, barulah tanjakan mulai terlihat. Dari basecamp menuju pos dua, kurang lebih menempuh perjalanan selama 150 menit, di Pos dua kita bisa istirahat di daerah yang cukup lapang dan 2 – Pos Tugu PerbatasanJalan dari pos dua, kita lanjutkan perjalanan menuju ke tugu perbatasan antara kab. boyolali dan kab. semarang. Tugu ini juga merupakan jalur pertemuan antara jalur wekas, jalur chuntel dan jalur kopeng/thekelan dan seringkali, di tugu ini kita akan berjumpa dengan pendaki pos dua ke tugu membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit perjalanan. perjalan berupa hutan-hutan dan semak-semak. Untuk bisa sampai ke tugu, cukup ikuti jalur yang sudah ada, karena jalan menuju tugu tidak terlalu banyak Perbatasan – Puncak Kenteng SongoKita harus naik turun bukit untuk sampai di puncak kentengsongo. Perjalanan ke puncak kentengsongo adalah perjalanan terindah di gunung ini. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 2 jam perbatasan yang sering di sebut pos helipad. Tempat ini adalah pertemuan jalur thekelan, jalur cunthel dan jalur wekas. Setelah sampai di pos helipad kita harus melewati jembatan setan yang terkenal di gunung merbabu. Jalan yang di lewati membentang di atas belerang putih yang berbau kita akan melihat sebuah kawah kecil di sisi kiri jalan. Beberapa langkah setelahnya kita akan kembali melihat kawah yang lebih besar dan dalam di sisi kanan jalan. Kita dapat mengambil air di kawah tersebut. Kita harus mengikuti jalan menurun ke kawah sekitar 15 menit. Setelah sampai di kawah kita tidak bisa mengambil sembarangan air karena air tersebut adalah air belerang. Kita harus mengambil air dari pipa kecil di sekitar kembali akan menjumpai sebuah pertigaan. Kita harus mengambil jalan yang berbelok ke kiri dan melipir jurang karena jalan yang lurus dan menanjak akan membawa kita ke puncak melewati puncak rondorante maka kita dapat melihat puncak kentengsongo yang tampak gagah berdiri. Beberapa menit menjelang puncak jalanan akan sangat terjal dan menantang nyali. Setelah itu kita akan sampai pada kawasan puncak kenteng Gunung Kenteng SongoAda banyak hal yang bisa kita nikmati ketika mencapai puncak merbabu, yaitu menikmati terbitnya matahari dari atas ketinggian gunung merupakan moment terindah yang wajib kita abadikan prosesnya, menikmati kopi di ketinggian bisa menjadi salah satu teman baik menikmati keindahan alam Mendaki Gunung Merbabu Via Wekas Mendakilah gunung ketika musim panas bukan musim hujanGunakan peralatan dan perlengkapan mendaki gunung lengkap untuk kenyamanan dan keamananSebelum mendaki dan setelah mendaki harap melaporkan diri ke basecamp selain buat data juga buat keamanan ketika kita ada kendala ketika mendakiWajib membawa turun sampah dan jangan melakukan vadalismeEstimasi Waktu Pendakian Gunung MerbabuBasecamp – Pos 2 150 menitPos 2 – Tugu Perbatasan 60 menitTugu Perbatasan – Puncak 120 menit Nah sahabat itulah adalah ulasan tentang jalur pendakian Gunung Merbabu via Wekas. lengkap dengan informasi transportasi menuju basecamp, estimasi waktu dan review perjalanan. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kebersihan ya.
Pembukaandua jalur pendakian tersebut yakni jalur Suwanting di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan dan jalur Wekas, Kecamatan Pakis, keduanya di Kabupaten Magelang. "Jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu kini dapat melalui tiga jalur yakni Thekelan Kabupaten Semarang, Suwanting dan Wekas Kabupaten Magelang," kata dia.
Taman Nasional Gunung Merbabu June 15, 2023 Mendaki Seru di Merbabu, Edisi “KOSIK Konservasi AsikMulai 1 Desember 2022 Booking Online Pendakian Rilis V2Sinergitas Program Kegiatan Bina Cinta Alam Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dan SMP Negeri 4 BoyolaliPerkuat Keterampilan Kelompok Masyarakat Desa Penyangga, BTNMb Berikan PelatihanPastikan Calon Pendaki Mengisi Data Booking Online dengan Benar6 Kelompok Masyarakat Desa Penyangga Kawasan TNGMb Terima Bantuan Fasilitasi Usaha Ekonomi Produktif5 Kelompok Binaan Balai TN Gunung Merbabu Terima Bantuan Kemitraan KonservasiPengumuman Uji Coba Kegiatan Wisata TN Gunung Merbabu Wilayah Pembukaan Jalur Pendakian ThekelanMenanamkan Cinta Merbabu Sejak Dini SEJARAH KAWASAN PENETAPAN KAWASAN ZONASI SIMAKSI TATA TERTIB PENDAKIAN HomeKONDISI UMUM AKSESIBILITAS KAWASAN KONDISI FISIK KAWASAN IKLIM GEOLOGI & TANAH TOPOGRAFI POTENSI KAWASAN EKOSISTEM POTENSI FLORA POTENSI FAUNA WISATA ALAM GRENJENGAN KEMBAR GRENDEN KOPENG TREETOP KALIPASANG TOP SELFIE UMBUL SONGO PENDAKIAN JALUR SELO JALUR CUNTEL JALUR SUWANTING JALUR THEKELAN JALUR WEKAS PUBLIKASI PENELITIAN Laporan Kinerja & Statistik
GunungMerbabu masuk administrasi Boyolali, Magelang, Salatiga dan Kota Semarang dimana jika kamu ingin melakukan pendakian Gunung Merbabu ada 5 Jalur pendakian yang bisa kamu pilih sesuaikan dengan hasrat hati kamu yang nyaman lewat mana. Jalur Pendakian Gunung Merbabu: Jalur Pendakian Via Selo Jalur Pendakian Via Wekas
Bulan mei telah tiba, saya girang bukan kepalang saat melihat ada 2 tanggal merah di pertengahan mei. Tanpa pikir panjang, saya merencanakan pendakian pada tanggal itu. Singkat kata, saya mengajak semua rekan-rekan yang pernah mendaki bersama saya. Dan terkumpullah 5 orang yang memiliki waktu luang untuk menemani saya mendaki. Pastinya mereka bertanya-tanya mau mendaki gunung mana? saya pun bingung-,- Gunung Merbabu dan Slamet lah yang terlintas di otak saya kala itu, karena saya belum pernah mendaki keduanya. Mengingat akhir-akhir ini gunung Slamet sedang aktif-aktifnya, pilihan jatuh pada Gunung Merbabu. Gunung Merbabu adalah gunung api yang bertipe Strato yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT. Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah. Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut. Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian meter di atas permukaan air laut. -Wikipedia Sebelumnya perkenalkan, Ini adalah team Merbabu 13-17 Mei 2015 Genta Auni Adinegoro Melas, Junior saya yang berkuliah di UGM Teknik Sipil 2014. Moonpala Angkatan 13. Salah satu anggota terbaik di Moonpala di generasinya. Kuat, Alat lengkap, Cerdas. Mufid Supriyanto Mupit, stupit, tukijam dll. Mahasiswa Akuntansi Gunadarma 2014. Satu slayer angkatan dengan genta. Sangat berisik, tapi sangat sabar meskipun dibully oleh kami Hana Tsabitah Dansa/Danski/Tasbi’ah etc. Mahasiswa UI 2014 PISIF bukan FISIP Ilmu Komunikasi. Moonpala angkatan 14 13,5 yang selalu menjadi bahan cengcengan Senior-seniornya di Moonpala. Tangguh, pintar, dan sabeb alig katanya. Jomblo juga. Gaes?! Achmad Faizal D Mayor, Satu-satunya Sarjana di team ini 🙁 Selebihnya Anda bisa baca di Page MPLX 🙂 Djoddy Mahardhika Z Seceng/jodi. Yang punya merbabu. Ini adalah yang ke-11 kalinya Ia mendaki merbabu-,- Selebihnya Anda bisa lihat di Page MPLX 🙂 Dan saya tentunya p H-2, Mayor dan Mufid membeli tiket Sinar Jaya Ciputat – Giwangan seharga 124rb/orang untuk 4 orang. Kenapa hanya 4? karena 2 orang lainnya adalah warga sementara Jogja. Rabu, 13 Mei, Kami semua berkumpul di agen resmi SinJay Ciputat sekitar jam 2 siang, karena keberangkatan bus adalah jam 3 sore. Saya dan mayor ngangkot’ bareng karena memang rumah kami tidak jauh. Dansa diantar oleh supirnya. Dan mufid diantar oleh Ayahnya. Kami tiba disana hampir berbarengan. Disana juga ada Tujo, senior kami yang tadinya mengiming-imingi akan ikut, tapi ya sudahlah~ Sambil ngopi-ngopi cantik, kami cek alat-alat yang kita butuhkan. Tidak ada sama sekali alat kelompok seperti Tenda atau kompor yang kami bawa, karena 2 orang jogja telah membackupnya 🙂 Bus SinJay menyalakan mesinnya, tanda mereka akan berangkat. But wait, jam berapa ini??? sudah jam 3 lewat setengah mereka baru persiapan berangkat-,- Kamipun berpamitan dengan Tujo. Jalanan Ciputat kala itu agak padat. Bus kami membutuhkan 20 menit untuk masuk ke Tol Pondok Indah. Setelah itu masih macet lagi-,- Berjam-jam kami di Bus, Sampailah kami di tempat peristirahatan bus Sinar Jaya di daerah Indramayu sekitar pukul 10 Malam. Makanan disitu bisa dibilang sangat mahal, Saya dan dansa terpaksa merogoh kocek masing-masing 28ribu hanya untuk nasi+1 lauk+sayur dingin+minum-,- Perut sudah kenyang, bus pun berjalan, kami semua tertidur. Saya terbangun di daerah Kebumen sekitar jam 3 Pagi, setelah mendapat kabar bahwa Real Madrid tidak lolos ke Final Berlin, saya kembali tidur~ Kemudian saya terbangun lagi di daerah Purworejo sekitar jam 6 Pagi. Setelah memberi kabar pada sang tuan rumah, saya kembali tidur 😀 Kami sampai di terminal Giwangan-Jogjakarta sekitar pukul 11 Siang. Lalu melanjutkan perjalanan menuju rumah si tuan rumah di daerah Parang Tritis. Tarif bus Giwangan-Parang Tritis hanya 5rb. Tidak terlalu jauh, hanya beberapa menit kami tiba di rumah Jodi. Kami mem-packing ulang barang-barang kami, sekaligus belanja logistik yang masih harus dilengkapi. Setelah semuanya siap, Kami berangkat menuju Magelang dengan menggunakan bus Ramayana tujuan Terminal Magelang, Bus Ramayana ini seperti JetCoster, hanya 1 jam kami sudah tiba di Magelang dengan tarif 15rb. Di terminal magelang, Kami mengisi perut kami dengan soto daging khas Jawa tengah 9 sambil mencari carteran mobil untuk menuju daerah wekas. Kami mendapatkan 1 mobil carteran carry dengan harga 15rb per orang. Basecamp Wekas Satujam perjalanan, kami telah sampai di wekas. Dan masih harus naik ojek menuju basecamp Wekas. Satu motor diberi tarif 25rb, mau tak mau kami harus naik karena jarak dari perkampungan Wekas ke basecamp Wekas lumayan jauh dan menanjak-,,- Lalu kami registrasi disana. Tiket masuk TNGM untuk pendakian Lintas Wekas-Selo adalah 16rb/orang. Tidak lama setelah registrasi, kami semua memulai pendakian yang diawali doa terlebih dahulu. Tujuan pertama kami adalah pos 2 Wekas. Kenapa? karena disana ada tempat berkemah yang paling pas untuk para pendaki gunung Merbabu, plus ada sumber air. Setelah 3 jam perjalanan santai, kami sampai di pos 2. Kami membagi tugas, Saya, Jodi, Dansa, dan Genta membangun tenda, yang lainnya memasak air hangat, karena suhu sudah mulai menusuk-nusuk tulang -,- Setelah tenda jadi, dan minuman hangat tersaji beserta makanannya, kami semua masuk, berkumpul di dalam satu tenda sambil bercengkrama, bercanda, tawa. Ah nikmatnya 🙂 Sadar hanya kita yang masih terjaga tengah malam itu, kami semua tidur, takut mengganggu kenyamanan para pendaki lain 🙂 Pagi jam 6, saya yang pertama bangun. Seperti biasa, hal yang pertama saya cari adalah kopi. Saya lupa kalau saya sedang di hutan. Langsung saja saya ambil seperangkat alat masak di belakang tenda untuk membuat minuman hangat dan membuat makanan untuk semuanya, meskipun hanya mie instan. hehe Masakan matang, penghuni tenda sebelah, Genta, dansa, dan mufid membuka pintu tendanya sambil mengigil, tanda mereka sudah siap beraktifitas makan pagi itu. Kabut tipis dengan sedikit gerimis menghampiri kami pagi itu. Kami semua ber-mager-ria, hanya mufid yang semangat pagi itu, sebetulnya bukan semangat, lebih ke panik, karena hanya dia yang mengejar waktu agar hari minggu sudah sampai di rumah Sekitar jam 9, kami semua bersiap-siap. Mem-packing semua barang-barang yang kita gunakan di kemah itu. Tak lupa kami mengumpulkan sampah yang kami bawa 🙂 Tujuan kami selanjutnya adalah Puncak. Setelah berdoa, kami semua kembali melangkah menggapai asa Tsaelah….. Susunan Leader-Center-Sweeper tidak jauh beda dengan hari sebelumnya. Genta pada leader, Dansa pada center dan Jodi sebagai sweeper. Medan yang kami tempuh lumayan menanjak, kemiringan sekitar 30°-65°, ditemani hutan hujan tropis khas Indonesia, dan kawan gunung merbabu di kiri dan kanan kami, Barulah setelah kami melewati pos 3 kami disajikan pemandangan padang rumput, Puncak Merbabu pun mulai terlihat jelas. Tengah hari, kami telah sampai di pertigaan antara puncak syarif dan puncak kenteng songo. Di Gunung Merbabu, ada 3 puncak, selain yg saya sebutkan diatas, satu lagi adalah puncak Triangulasi. Puncak Syarif Gunung Merbabu Hanya butuh 10 menit dari pertigaan untuk sampai di puncak Syarif. Kami menitipkan barang bawaan kami kepada para pendaki lain. Lho kenapa dititipkan?! Ya, soalnya, jalanannya sangat menanjak, dan lagipula kita akan kembali lagi lewat situ untuk menuju puncak kenteng songo. 🙂 Kenapa namanya puncak syarif? Konon menurut cerita penduduk Mbah Syarif pernah lama tinggal di puncak gunung Merbabu, sehingga penduduk menyebutbya puncak Syarif. Apakah mbah Syarif dimakamkan dipuncak Merbabu? ada yang bercerita Makam mbah Syarif berada di desa Thekelan. Lalu apakah mbah Syarif seorang Pertapa sehingga menyendiri di puncak gunung? Apakah tujuannya untuk mencari ketenangan bathin? Menjauhkan diri dari masyarakat dan keduniawian? Menurut salah satu versi cerita tentang Mbah Syarif. Mbah Syarif melarikan diri ke puncak Merbabu setelah beliau membunuh istrinya. Lantas mana yang benar? Wallahualam… Puncak Syarif berada pada ketinggian 3119 Mdpl dengan luas kurang lebih 50-75m². Pemandangan dari sini sangat indah, sayang kami hanya’ disajikan gumpalan awan dan Gunung Merapi yang mengintip dari arah selatan. Katanya, kalau sedang tidak ada wan, kita bisa melihat laut jawa di arah utara! Setelah berfoto ria, kami kembali turun ke pertigaan untuk turun minum, kemudian kami bergegas menuju puncak Kenteng Songo. Puncak Kentheng Songo, Gunung Merbabu Perjalanan menuju kenteng songo tidak berbeda jauh dengan perjalanan dari pos 3 menuju pertigaan. Hanya saja, beberapa meter sebelum Puncak kenteng songo, ada tebing yang lumayan curam yang mau tidak mau harus kita lalui. Harus ekstra hati-hati melewati tebing ini, salah sedikit, patahlah anggota badan 🙂 Andd drum roll please….. Akhirnya kami sampai di Puncak tertinggi Gn Merbabu, Kentheng Songo. Sedikit kisah dari kentheng songo, Disini terdapat 4 Watu Kenteng batu berlubang yang tentunya kalau dilihat tanpa kasat mata hanya terdapat 4 lubang/kenteng, namun sesungguhnya terdapat 9 kenteng/lubang yang ada pada puncak ini jika dilihat secara ghaib. Percaya tidak percaya memang watu Kenteng Songo memang sudah ada semenjak Gunung Merbabu ini terbentuk dan disekitar sinilah terjadi aktifitas dari para makhluk halus penunggu Gunung Merbabu. Banyak sekali kejadian- kejadian yang tidak lazim yang ditemukan oleh para pendaki yang membuat camp di puncak Kenteng Songo dari kejadian fatamorgana sampai yang mendengar keramaian di puncak Kenteng Songo yang padahal tidak ada seseorang pun kecuali para pendaki yang sedang beristirahat di puncak ini. Terkadang dapat dikatakan Kenteng Songo menjadi negeri diatas awan bukan hanya bagi para pendaki/manusia melainkan bagi para lelembut yang selalu menjaga Gunung Merbabu ini. Dari sini akan terlihat pemandangan klasik Merapi dan 6 puncak Merbabu yang lain, seperti Triangulasi, Pregodalem, Watu Gubung, maupun puncak pemancar. Puncak Kentheng songo siang itu panas sekali, matahari terasa sangat dekat. Namun, angin tetap saja berhembus cepat. Pendaki lain sibuk berfotoria di tugu puncak, sedangkan kami bingung ingin istirahat dimana. Beginilah fenomena di Indonesia, gunung-gunung yang dahulu begitu eksklusif, sekarang menjadi tempat wisata wajib untuk abg-abg labil. Hampir semuanya yang berada di atas sana membawa spidol dan kertas kosong yang nantinya akan ditulisi berbagai macam tulisan, sekedar untuk pesan kepada kawan-kawannya yang tidak ikut mendaki. Bahkan, ada yang sampai membuat puluhan pesan semacam itu-,- semoga saja sampahnya dibawa pulang 🙂 Sebenarnya kami juga membawa kertas semacam itu. Itupun dansa yang dititipi temannya untuk menuliskan sesuatu diatas Gunung Merapi sangat terlihat jelas sekali di depan mata kami, dengan selimut awan menggumpal, Ia tampak gagah. Di sebelah barat, ada matahari yg terik, cocok untuk berfoto genre siluet. Kami tak mau kehilangan momen ini, semua asik sendiri dengan kameranya, termasuk saya. Hehe Puas berfoto dan karena sangat terik disana, Kami melanjutkan perjalanan kami. Targetnya kali ini adalah sabana 1 sebelum matahari tenggelam. Kami tidak mampir ke Puncak Triangulasi yang kelihatanannya tak jauh beda dengan kentheng songo. Turun via Jalur Selo Kami turun lewat jalur Selo yang mana jalurnya sangat sangat curam. Kemiringan mencapai 80° bahkan lebih beralaskan tanah Vulkanik khas Gegunungan, disarankan jangan menggunakan Sendal jenis apapun, karena memang sendal bukanlah SOP yang tepat 🙂 Oh iya, jika Anda kelelahan, usahakan jangan berlari dijalur ini, karena dapat membahayakan pendaki lain 🙂 Setelah 3 kali turunan dengan kemiringan tersebut, masing-masing sepanjang 100-150 Meter, barulah kita tiba di sabana 2. Kami memutuskan untuk bermalam disana. Karena dari atas, terlihat jika Sabana 1 sudah full dengan tenda-tenda pendaki lain yang ingin naik ataupun turun. Lagipula, Sabana 2 sangat luas, dan bagus, Mengurangi rindu saya kepada Surya Kencananya Gunung Gede 🙂 Angin Lembah Sabana bertiup dengan lembut, sesekali menembus pakaian yang kita gunakan. Suasana yang sangat jarang, bahkan tidak akan pernah Anda rasakan di penatnya Ibukota 🙂 Kami mendirikan tenda bertetanggaan. Baru kami yang mendirikan tenda di lapangan luas itu, sisanya mendirikan di sebrang kami di dekat pepohonan. Setelah tenda berdiri, seperti biasa, ritual yang kita lakukan adalah…. masak air. Gelap pun datang, kami semua bergabung kembali di dalam 1 tenda. Untuk mengusir rasa lelah, kami memainkan permainan kartu Blackjack. Bukan uang taruhannya, melainkan, setiap pemain yang kartunya kebakar’ mendapat kesempatan emas, yaitu berlari keliling tenda 😀 fyi diluar sangat dingin kala itu tapi untuk menghemat waktu, kami sepakat sanksi diberikan apabila sudah ada pemain yang 5 kali kebakar’ kartunya 😀 Dansa adalah penyetak rekor dengan 5 kali kebakar’, diikuti genta 4 kali, mufid dan saya 2 kali, dan jodi 1 kali, sedangkan mayor tidak pernah kebakar’ karena memang ia tidak ikut main p Kami berlimapun serentak menjalani hukuman yang kami buat sendiri… brrr kaki rasanya seperti ditusuk-tusuk paku-,- Kami sepakat menghentikan permainan, karena hukumannya tidak begitu menyenangkan… Diluar, Bintang bertaburan, rasanya sayang sekali untuk melewatinya. Saya mengajak jodi untuk menggelar tongkrongan di luar sebelah tenda, mempersenjatai diri dengan sb, kompor dan bahan makanan. Genta dan Dansa ikut bersama kami, sisanya tertidur pulas. Tidak banyak yang kami lakukan, hanya ngobrol santai, masak, makan, sambil menatap bintang yang aduhai indahnya 🙂 Menu yang menjadi juara malam itu adalah sebut saja kuah surga. Yaitu air mendidih yang diaduk bersama royco rasa ayam, itu saja. Waktu menunjukkan tengah malam, bahan makanan pun telah habis. Kami berempat memutuskan untuk tidur. Tentu saja tidak tidur diluar, kami semua membereskan tempat kami nongkrong tadi, dan kembali ke tenda masing-masing. Saya terbangun dini hari, cahaya senter para pendaki yang ingin mengejar sunrise terlihat dari kejauhan. Saya sebenarnya ingin melihat sunset dari bukit sebelah timur, tapi sepertinya masih terlalu pagi untuk saya keluar tenda, dan akhirnya saya tidur kembali. Dan sialnya, saya terbangun jam 6, dimana matahari sudah terlanjur tinggi 🙁 Saya keluar tenda, berjalan menuju bukit timur, mayor membuntuti saya dari belakang bersama mufid, yang lainnya masih tertidur, atau tidak berani keluar, entahlah. Sabana 2 Dari bukit itu, kembali Merbabu memamerkan keindahannya, saya disuguhi pemandangan awan ke kuningan, terlihat dari arah tenggara agak jauh mengintip gunung lawu yang seakan mengucapkan “selamat pagi” khusus untuk saya. Kami kembali ke tenda, disana sudah ada genta dan dansa yang sedang bingung ingin melakukan apa. Jodi masih terbungkus rapi dengan SB. Saya mengeluarkan seperangkat alat masak, seperti biasa, air hangat untuk membuat kopi. Genta mencoba memasak nasi dibantu dansa, sambil menunggu nasi matang, saya membuat pancake yang adonannya sudah dibuat oleh jodi semalam, untuk sekedar menemani kopi. Hari sudah semakin siang, perut pun sudah terisi. Tapi, jodi belum juga keluar dari kepompongnya’, padahal, mufid sudah panik bukan kepalang Mufid memberanikan diri untuk membangunkan jodi. Jodipun bangun, dan merapikan semuanya. Sedih rasanya kami harus meninggalkan sabana 2 tanpa tahu kapan bisa kesana lagi 🙁 tapi, dibawah sana, kehidupan yang sesungguhnya telah menanti. Kami berjalan meninggalkan Sabana 2. Kembali kami dipertemukan turunan yang sangat curam seperti saat kami menuju sabana 2. Diujung turunan adalah Sabana 1 yang memang sangat ramai sekali. Kami mempercepat tempo perjalanan, dengan harapan tidak terlalu sore sampai di basecamp Selo. Pos 3 dan pos 2 hanya kami singgahi sebentar saja. Barulah di pos bayangan kami semua istirahat lumayan lama, sekaligus opsih disekitar situ, karena sampahnya terlalu banyak 🙂 Sekitar pukul 3 petang, kami sampai di basecamp Selo. Disana sudah berjejer mobil carteran, dari APV hingga losbak. Kami tidak terburu-buru, memesan segelas kopi dan teh terlebih dahulu sepertinya akan nikmat 🙂 Saya kemudian bernegosiasi dengan salah satu losbak disana, harganya bisa dibilang mahal. 400 ribu untuk keberangkatan menuju Jogjakarta, satu mobil bisa menampung 15 orang. Kami berunding terlebih dahulu. Tidak lama, segerombolan orang yang untungnya kenal dengan salah satu rombongan kita tiba. Tetangganya Jodi itu membawa 8 orang, tapi tujuan mereka adalah boyolali. Mengingat hanya mufid yang akan pulang ke jakarta, kamipun setuju untuk gabung dengan mereka. Harga losbak ke boyolali hanya 250rb, lebih murah lagi 😀 Satu jam tiga puluh menit kami sudah tiba di terminal boyolali. Kebetulan bus yang akan ke Jakarta belum berangkat, dan akhirnya kami berpamitan dengan mufid dan 8 orang rombongan temannya Jodi. Jogjakarta Kami sisa ber 5, tujuan kami adalah Jogjakarta. Kata orang disana, kami harus menuju kutoarjo dahulu barulah kami menemukan bus yang menuju Jogja. Di kutoarjo kami menyempatkan untuk minum susu hangat yang katanya khas boyolali itu hehe tak lama bus EKA jurusan jogja datang, kamipun berangkat menuju jogja. Perjalanan menuju jogja memakan waktu 1,5 jam dengan ongkos 15ribu. Tiba di terminal Giwangan, kami tidak menemukan bus yang menuju parang tritis, mau tidak mau kami harus naik taksi. Uh, untung saja ada bang boro temannya jodi yang sedang menginap di rumahnya jodi. Sebelum dijemput, kami makan nasi goreng di pinggir perempatan giwangan, lumayan. Nama nasi goreng yang saya pesan adalah Magelangan, jadi magelangan itu adalah nasi goreng campur bihun dan lain-lainnya. Selesai makan, bang boro sudah menunggu diluar kedai, jodi pun ikut dengannya, mereka mengambil 1 motor lagi di rumah jodi. Dan begitu terus sampai kami semua terangkut ke rumahnya jodi. Dirumah jodi, kami semua mebersihkan diri, sekligus istirahat sebentar. Rencananya, malam itu kami semua ingin mengelilingi Jogjakarta. tapi sayang, sudah larut malam sehingga hanya Alun-alun Jogja yang masih buka 🙁 Paginya, saya dan Dansa yang sedang sibuk dengan tugas kampusnya berunding, dan kami memutuskan untuk mencari bus pulang pagi itu juga. Lalu kami membangunkan mayor dan genta untuk membantu mencari bus pulang. Di terminal giwangan, kami mendapatkan bus pulang Sumber Alam dengan harga Rp dengan keberangkatan jam 2 siang. Kebetulan kala itu masih jam 11 siang, jadi kami memutuskan untuk balas dendam karena semalam kami gagal mengelilingi Jogja. Lalu kami ke malioboro yang kala itu Ramai sekali karena baru saja diadakan Color Run disana. Kami mampir ke kedai Gudeg dipinggiran jalan Malioboro. Setelah itu kami menuju tempat Oseng-oseng mercon yang sudah saya rindukan sejak semalam. Ternyata tempat yang kami temukan itu sama seperti tempat yang waktu saya kesini dengan dimsum. Setelah puas berkuliner ria, waktu sudah menunjukkan jam setengah 2, kami bergegas menuju Terminal giwangan. Bus sudah menunggu, kamipun berpamitan dengan Genta. Lho kok cuma genta? Jodi masih ternyenyak di kasurnya. As Always-,- Sekitar jam 10 Malam, bus berhenti makan di daerah Bumiayu, yang membedakan Sumber Alam dengan Sinar Jaya adalah harga makanan di restoran Sumber alam lebih murah, hanya 18 Ribu kami sudah bisa menikmati 2 Lauk. Love you Sumber Alam. Jam 7 pagi, Kami tiba di Tol Bekasi yang kala itu macet parah, kami lupa kalau hari itu adalah senin pagi-,- Kami mencoba tidur kembali, berhasil, tapi cuma sebentar. Sekitar jam 11 siang akhirnya kami tiba di terminal lebak bulus, dari situ kami naik angkot Lebakbulus – Pamulang, disambung dengan angkot Pamulang-Muncul, Dansa turun di Villa dago, ya karena memang disitu rumahnya-,- Saya masih harus melanjutkan perjalanan menuju serpong, saya singgah sebentar dirumah mayor sekedar untuk mengisi perut, lagi lagi dengan kopi. Setelah meng-copypaste foto-foto selama perjalanan, Saya di antar mayor ke rumah saya. Dan itu lah akhir dari 5 hari yang menabjubkan. Terimakasih kepada Gunung Merbabu untuk keindahannya yang tanpa saya duga bisa seindah itu. Sekian catatan perjalanan gunung merbabu dari saya. Terimakasih juga kepada semua rombongan, Jodi, Genta, Dansa, Mayor, dan Mufid. Serta terimakasih juga untuk bang Boro 🙂 Mendaki gunung bukan tentang seberapa tinggi gunung yang kau daki, tapi ini tentang dengan siapa kau mendaki, dan untuk apa kau mendaki.
Artinya keempat jalur pendakian Gunung Merbabu tersebut, yakni via Suwanting, Wekas, Selo dan Thekelan akan buka serempak pada 9 Mei 2022 nanti. Syarat dan tiket masuk pendakian Gunung Merbabu
Gunung Merbabu mempunyai beberapa jalur pendakian yang tersebar di tiga Kabupaten. Magelang, Boyolali, dan Semarang. Nah, salah satu tempat paling diminati para pendaki di Kabupaten Magelang adalah Jalur Wekas. Dimana, tempat ini mempunyai trek yang cukup ramah dan pemandangan yang elok Diantara semua jalur, Wekas merupakan jalur terpendek untuk bisa mecapai Puncak Kenteng Songo yang merupakan puncak tertinggi di Merbabu. Walaupun begitu, untuk bisa mendaki gunung melalui jalur ini. Kamu tetap harus berolahraga terlebih dahulu. Agar, kaki dan seluruh badan tidak terasa pegal-pegal setelah mendaki. Menuju ke Basecamp Wekas Menuju ke Basecamp ini kamu bisa menuju ke Magelang dan turunlah di Pasar Sapi. Setelah itu, kamu bisa naik ojek untuk sampai di titik awal pendakian. Untuk uang simaksinya kamu akan ditarik 10 ribu rupiah saja. Ditambah dengan uang parkir sebesar 5 ribu rupiah. Di Basecamp ini, fasilitas juga sudah cukup banyak. Meliputi colokan listrik, warung, tempat istirahat, kamar mandi. Setelah mengisi data diri rombongan, kamu bisa memulai pendakian menuju ke Puncak Merbabu. Menuju ke Pos 2, dan Pos Tugu Perbatasan Satu hal yang unik di jalur pendakian Wekas adalah tidak adanya pos 1. Jadi, setelah dari basecamp kamu bisa berjalan langsung menuju ke Pos 2. Sebenarnya bukan tidak ada pos 1, tetapi pos ini dinonaktifkan. Karena, untuk bisa menuju ke pos ini, kamu harus mendaki jalur yang sangat ekstrim. Sumber Gambar Google Maps Fauziyah Nur Aini Jadi, pihak pengelola mencoba mencari jalur baru yang langsung menuju ke Pos 2. Dengan jalur yang lebih ramah. Jalur yang harus kamu lalui adalah ladang warga. Setelah 30 menit, barulah kamu masuk ke hutan dengan pemandangan pohon pinus yang mengesankan. Nah, menuju ke Pos 2 sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam 15 menit. Waktu yang cukup lama karena, jalurnya memutar. Di pos 2, kamu bisa melihat area yang cukup luas. Kamu bisa mendirikan tenda disini. sekedar menikmati camilan dan air minum. Setelah pos 2, kamu akan tiba di pos tugu perbatasan. Waktu yang cukup singkat bukan. Dimana, pos ini merupakan perbatasan antara Kabupaten Boyolali dengan Semarang. Sumber Gambar Google Maps Arya the Sneakerhead Pirate Di pos ini pula kamu akan bertemu dengan para pendaki yang memilih jalur pendakian via Thekelan dan Cunthel menuju ke pos ini membutuhkan waktu 75 menit saja. Jalurnya berupa hutan dan semak-semak. Tidak ada percabangan jalan. Jadi, kamu tinggal berjalan lurus saja. Maka, kamu akan tiba di pos ini. Puncak Sumber Gambar Google Maps Rifdy Febrian Dari Pos tugu ini kamu bisa menuju ke arah puncak. Tetapi, sebelumnya kamu harus melewati pos helipad dan juga kawah mati. Setelah itu baru kamu akan menemukan pertigaan. Kamu bisa memilih mau ke puncak syarif atau ke Puncak Ondo Rabte. Kalau mau pergi ke Puncak Kenteng Songo. Pilihlah jalur menuju ke Ondo Rabte terlebih dahulu. Baru, kamu bisa melewati jurang setan yang juga melewati sebuah kawah dengan sebuah tali yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Menuju ke puncak melalui Wekas kamu tidak akan menemukan sumber mata air sedikit pun. jadi, diharapkan kamu membawa sendiri minuman dari bawah. Sesampianya di Kenteng Songo, kamu bisa menemukan sebuah tugu dan juga area yang cukup luas. Kamu juga bisa lho memilih area ini sebagai tempat camp kamu. Puncak selanjutnya adalah Trianggulasi yang hanya berjarak 30 menit saja. Turun sebentar lalu berjalan lurus dan menanjak menuju ke trianggulasi. Menarik sekali bukan jalur via Wekas yang bisa membawamu ke hampir semua Puncak Merbabu. Kesimpulan Gunung Merbabu via Wekas menjadi perjalanan yang mengesankan. Tidak ada sumber mata air yang bisa kamu temukan. Tetapi. waktu tempuh yang relatif singkat. Pesonanya memang memukau setiap pendaki yang berkunjung ke sini. Jangan lupa, untuk berhati-hati saat mendaki Merbabu. GUnung ini terkenal memiliki badai yang dahsyat. Bahkan kekuatan Badainya lebih mengerikan lho. Usahakan untuk memilih tempat yang benar-benar nyaman untuk camping. Selain itu, kawasan ini lebih sering terdapat kabut. Jadi, panorama matahari terbit adalah sebuah keberuntungan yang akan kamu dapatkan bila bisa menyaksikan keindahannya.
| Еձና гխгу սаμሄη | Й ψո ሥюкиλիтро | Λօይω աцե ψև |
|---|
| ሱуնеми дա у | ከբектոхፅ ክшас | Асрխδατа фሃበո ծሙкኽзоփաх |
| Ζокиснаж аኝ | Κескևмет оኺуፏፒм | Γонтեпс ν |
| Πеց ժус ος | Уфедоβθሪυт епс | Ծюጬωνобуቲ зυтимሾжеч ብоջизыглу |
| Εռомብማωзይ ቢто ጣնοտ | ጫտанαсне ኽቄաге օፕ | Аֆ ጶև |
| Уቢኯцሻφ ፏежխбрու ρабриኮуጉሓ | Иչኮ жухоվуհ | Ξሪψуփօсαψ κиփ |
JalurSelo Pendakian Merbabu Posted at January 14th, 2015 | Categorised in Jalur Pendakian, Merbabu Jalur Selo adalah jalur favorit para pendaki dalam pendakian gunung Merbabu. Jalur Selo memiliki tingkat kesulitan yang medium dan cocok sekali untuk pendaki pemula. Pada jalur Selo ini pula pendaki akan mendapati pemandangan yang luar biasa seperti hutan, sabana rumput, bukit, kabut dan lain
BOYOLALI- Pendakian Gunung Merbabu jalur Selo mulai dibuka mulai Sabtu besok (5/3). Baru diumumkan, booking online untuk jadwal pendakian perdana sudah ludes. Satu rombongan pendaki jalur Selo akan diberikan gelang sidaring yang dilengkapi dengan radio frequency identification (RFID). Gelang ini akan memonitor posisi pendaki.
JQywdE3. 27jt6wzru5.pages.dev/49627jt6wzru5.pages.dev/23827jt6wzru5.pages.dev/40427jt6wzru5.pages.dev/6227jt6wzru5.pages.dev/62227jt6wzru5.pages.dev/96227jt6wzru5.pages.dev/70427jt6wzru5.pages.dev/36427jt6wzru5.pages.dev/26327jt6wzru5.pages.dev/46827jt6wzru5.pages.dev/22427jt6wzru5.pages.dev/93627jt6wzru5.pages.dev/78927jt6wzru5.pages.dev/54527jt6wzru5.pages.dev/41
jalur pendakian merbabu via wekas