Pola Pemahaman Keagamaan HMI DIPO, HMI MPO, KAMMI UIN Suska Riau terhadap Kesadaran Pluralitas Oleh : Khotimah Abstrak Dalam konteks sosial, pemahaman keagamaan biasanya tidak bisa berdiri sendiri. Faktor sosial, lingkungan, pendidikan, dan politik ikut andil dalam mempengaruhi pemahaman keagamaan seseorang. Sehingga, moderat atau

Tiga tahun berselang, pada 1986 terjadi dua perbedaan asas di internal HMI. Saat itu HMI yang bersekretariat di Jalan Diponegoro Jakarta memutuskan mengubah asasnya jadi Pancasila dan melepaskan asas Islam, yang kemudian disebut HMI DIPO. Sedang anggota HMI yang tetap mempertahankan asas Islam disebut HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi). Alasannya, antara HMI Dipo dan HMI MPO memiliki perbedaan karakter dan tradisi keorganisasian. HMI Dipo dinilai lebih dekat dengan kekuasaan dan cenderung pragmatis. Sebaliknya, HMI MPO masih mempertahankan sikap kritis pada penguasa. Meski demikian, HMI telah memberikan sumbangsih besar pada perkembangan negara Indonesia. Tiga di antaranya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Namun, meskipun ketiganya memiliki nama yang mirip, ternyata ada perbedaan mendasar antara HMI, PMII, dan KAMMI. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI): Organisasi HMI didirikan pada 5 Februari 1947

5 Tujuan,Fungsi dan peran 2. Jelaskan Fungsi HmI sebagai Organisasi Perjuangan 3. Hubungan integral antara status, sifat, asas, tujuan, fungsi, dan peran HMI TERM OF REFRENCE SCREENING LATIHAN KADER II (INTERMEDIATE TRAINING) HMI CABANG GARUT. SPI SPH

Pada kongres tahun 1999, PB HMI yang dikenal sebagai HMI-DIPO mengembalikan asas organisasi menjadi berlandaskan Islam. Dalam kongres HMI tahun 2008, dibacakan komitmen islah HMI-DIPO dan HMI-MPO dengan disaksikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) dan mantan Ketua DPR Rl Akbar Tandjung. Namun, hingga kini masing-masing HMI tetap memiliki

Karena itu, ia mengecam perpecahan yang terjadi di tubuh HMI sehingga muncul sebutan HMI Majelis Penyelamatan Organisasi (MPO) dan HMI Diponegoro (Dipo). HMI MPO muncul pada Maret 1986, sebagai wujud protes kader yang tak puas dengan keputusan HMI menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi.

Masing-masing kubu tersebut mengusung Sdr. Ferry Mursyidan (representasi kubu Dipo) dan Sdr. MS Ka’ban (representasi kubu MPO) sebagai calon Ketum PB HMI periode 1986/1988. Kubu yang kalah kemudian menyatakan ideologi Pancasila merupakan wujud kooptasi rezim terhadap kebebasan dalam berkeyakinan. Maka dicetuskan HMI MPO dengan Sdr.
perpecahan pada Konggres HMI yang merupakan forum tertinggi dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga HMI. Pada Tahun 1986 Kongres HMI di Padang, HMI terpecah menjadi dua yaitu Hmi DIPO yang ikut dengan azaz tunggal dan MPO yang mempertahankan azaz Islam. Pada tahun 1998 rezim orde baru berakhir atas desakan mahasiswa dan rakyat dengan JHxXVB.
  • 27jt6wzru5.pages.dev/805
  • 27jt6wzru5.pages.dev/892
  • 27jt6wzru5.pages.dev/582
  • 27jt6wzru5.pages.dev/26
  • 27jt6wzru5.pages.dev/928
  • 27jt6wzru5.pages.dev/682
  • 27jt6wzru5.pages.dev/82
  • 27jt6wzru5.pages.dev/563
  • 27jt6wzru5.pages.dev/110
  • 27jt6wzru5.pages.dev/556
  • 27jt6wzru5.pages.dev/358
  • 27jt6wzru5.pages.dev/497
  • 27jt6wzru5.pages.dev/170
  • 27jt6wzru5.pages.dev/626
  • 27jt6wzru5.pages.dev/225
  • perbedaan lambang hmi dipo dan mpo